Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, Lontarkan Awan Panas dan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi dengan melepaskan 2 kali letusan asap abu vulkanik setinggi 700 meter, Kamis (15/2/2024). Pos Pengamatan Gunung Api Semeru juga merekam aktivitas kegempaan awan panas guguran selama 159 detik.
Erupsi Gunung Semeru terpantau kamera CCTV yang berada di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, pada pagi hari. Tampak Gunung Semeru mengalami 2 kali letusan dengan tinggi kolom abu vulkanik setinggi 500 hingga 700 meter, condong mengarah ke sisi utara.
Berdasarkan pengamatan petugas Pos PGA Semeru, getaran awan panas guguran terekam seismograf dengan amplitudo maksimal 22 milimeter selama 159 detik. Namun, jarak luncur awan panas guguran tidak terpantau karena visual puncak Gunung Semeru terhalang kabut tebal.
Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru ini, BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Berdasarkan rekomendasi PVMBG, BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau warga yang bermukim di kaki Gunung Semeru untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat status gunung semeru masih berada di level 3 atau siaga,” kata Patria Dwi Hastiadi, Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, berdasarkan laporan periodik petugas Gunung Semeru tercatat alami 19 kali gempa letusan, 1 kali gempa guguran, 1 kali gempa embusan, dan 3 kali alami gempa tremor harmonik dengan durasi 168 sampai 295 detik.
Aktivitas kegempaan Gunung Semeru didominasi oleh gempa-gempa dekat permukaan. Ini mengindikasikan aktivitas Gunung Semeru didominasi oleh magmatik pada kedalaman dangkal.
Berdasarkan rekomendasi PVMBG, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di radius 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Termasuk area 500 meter dari sepadan sungai sepanjang jalur aliran lahar sejauh 17 kilometer karena berpotensi terjadi perluasan awan panas guguran.
Erupsi Gunung Semeru terpantau kamera CCTV yang berada di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, pada pagi hari. Tampak Gunung Semeru mengalami 2 kali letusan dengan tinggi kolom abu vulkanik setinggi 500 hingga 700 meter, condong mengarah ke sisi utara.
Berdasarkan pengamatan petugas Pos PGA Semeru, getaran awan panas guguran terekam seismograf dengan amplitudo maksimal 22 milimeter selama 159 detik. Namun, jarak luncur awan panas guguran tidak terpantau karena visual puncak Gunung Semeru terhalang kabut tebal.
Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru ini, BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Berdasarkan rekomendasi PVMBG, BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau warga yang bermukim di kaki Gunung Semeru untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat status gunung semeru masih berada di level 3 atau siaga,” kata Patria Dwi Hastiadi, Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, berdasarkan laporan periodik petugas Gunung Semeru tercatat alami 19 kali gempa letusan, 1 kali gempa guguran, 1 kali gempa embusan, dan 3 kali alami gempa tremor harmonik dengan durasi 168 sampai 295 detik.
Aktivitas kegempaan Gunung Semeru didominasi oleh gempa-gempa dekat permukaan. Ini mengindikasikan aktivitas Gunung Semeru didominasi oleh magmatik pada kedalaman dangkal.
Berdasarkan rekomendasi PVMBG, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di radius 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Termasuk area 500 meter dari sepadan sungai sepanjang jalur aliran lahar sejauh 17 kilometer karena berpotensi terjadi perluasan awan panas guguran.
(wib)