Raup Laba Rp25 M hingga Triwulan Kedua, PDAM Dapat Apresiasi Dewan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - DPRD Kota Makassar mengapresiasi capaian laba PDAM hingga triwulan kedua tahun 2020 yang menyentuh angka Rp25 miliar. Diharapkan, capaian ini jalan beriringan dengan pelayanan ke pelanggan.
"Jadi boleh pendapatan bagus tetapi tetap harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan. Dari peningkatan pelayanan ke masyarakat," ujar Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar, William Laurin, Rabu (12/8/2020).
Lebih lanjut William berharap agar beberapa persoalan pada triwulan ketiga nantinya dapat dibenahi langsung oleh PDAM. Persoalan itu di antaranya seperti distribusi air, kebocoran pipa, hingga meteran.
"Harapan kami dalam laporan triwulan ketiga mereka lebih banyak melakukan pergantian meteran. Jadi kami apresiasi terhadap pendapatan yang meningkat dan melebihi target," kata William
William juga berharap adanya peningkatan pelayanan air utamanya pada daerah-daerah utara Makassar, di mana wilayah-wilayah tersebut masih tergolong daerah dengan pelayanan air yang masih kurang baik.
"Paling penting itu adalah jangkauan distribusi karena kondisi sekarang ini memang kita tidak bisa pungkiri masih ada juga masyarakat yang tidak dapat air bersih," katanya lagi.
Lebih jauh dia menerangkan bahwa, jika laba berhasil dipertahankan hingga akhir tahun, ada kemungkinan deviden dapat ditarik oleh pemerintah kota. William masih berencana akan membahas hal ini pada triwulan ketiga nantinya.
Sementara itu Direktur Keuangan PDAM Kota Makassar, Asdar Ali menyampaikan, kondisi laba Rp25 miliar di triwulan kedua ini masih bersifat sementara, apalagi laporan laba baru bisa dipastikan pada akhir tahun.
"Memang itukan kita selalu ada laba sementara, target laba itu di akhirpi sebesar Rp14 miliar, jadi belum bisa dipastikan masih ada potensi naik atau turun," katanya.
Dia membeberkan alasan peningkatan laba yang cukup tinggi adalah akibat menurunnya pengeluaran dari PDAM, sejumlah kegiatan dan pelatihan ditiadakan lantaran COVID-19 yang mengancam.
"Semua biaya itu kurangi penggunaannya akibat COVID-19, sementara ditambah pendapatan yang masuk dan pengeluaran kecil, alhasil laba jadi besar," kata Asdar.
Mengingat banyaknya kegiatan yang tertunda, dan Makassar mulai membuka kebijakan baru, ada kemungkinan kata Asdar penggunaan biaya justru lebih besar pada triwulan ketiga ini, sehingga berpotensi menggeser turun laba sebelumnya.
"Ada peningkatan belanja nanti banyak belanja ditahan karena COVID sehingga kita tidak bisa dibelanjakan. Bulan sembilan kita diapanggil lagi apakah bertahan labanya atau tidak," ucapnya.
"Jadi boleh pendapatan bagus tetapi tetap harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan. Dari peningkatan pelayanan ke masyarakat," ujar Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar, William Laurin, Rabu (12/8/2020).
Lebih lanjut William berharap agar beberapa persoalan pada triwulan ketiga nantinya dapat dibenahi langsung oleh PDAM. Persoalan itu di antaranya seperti distribusi air, kebocoran pipa, hingga meteran.
"Harapan kami dalam laporan triwulan ketiga mereka lebih banyak melakukan pergantian meteran. Jadi kami apresiasi terhadap pendapatan yang meningkat dan melebihi target," kata William
William juga berharap adanya peningkatan pelayanan air utamanya pada daerah-daerah utara Makassar, di mana wilayah-wilayah tersebut masih tergolong daerah dengan pelayanan air yang masih kurang baik.
"Paling penting itu adalah jangkauan distribusi karena kondisi sekarang ini memang kita tidak bisa pungkiri masih ada juga masyarakat yang tidak dapat air bersih," katanya lagi.
Lebih jauh dia menerangkan bahwa, jika laba berhasil dipertahankan hingga akhir tahun, ada kemungkinan deviden dapat ditarik oleh pemerintah kota. William masih berencana akan membahas hal ini pada triwulan ketiga nantinya.
Sementara itu Direktur Keuangan PDAM Kota Makassar, Asdar Ali menyampaikan, kondisi laba Rp25 miliar di triwulan kedua ini masih bersifat sementara, apalagi laporan laba baru bisa dipastikan pada akhir tahun.
"Memang itukan kita selalu ada laba sementara, target laba itu di akhirpi sebesar Rp14 miliar, jadi belum bisa dipastikan masih ada potensi naik atau turun," katanya.
Dia membeberkan alasan peningkatan laba yang cukup tinggi adalah akibat menurunnya pengeluaran dari PDAM, sejumlah kegiatan dan pelatihan ditiadakan lantaran COVID-19 yang mengancam.
"Semua biaya itu kurangi penggunaannya akibat COVID-19, sementara ditambah pendapatan yang masuk dan pengeluaran kecil, alhasil laba jadi besar," kata Asdar.
Mengingat banyaknya kegiatan yang tertunda, dan Makassar mulai membuka kebijakan baru, ada kemungkinan kata Asdar penggunaan biaya justru lebih besar pada triwulan ketiga ini, sehingga berpotensi menggeser turun laba sebelumnya.
"Ada peningkatan belanja nanti banyak belanja ditahan karena COVID sehingga kita tidak bisa dibelanjakan. Bulan sembilan kita diapanggil lagi apakah bertahan labanya atau tidak," ucapnya.
(luq)