Tentara OPM Klaim Sandera Seorang Anggota Raider/753AVT dan Istrinya
A
A
A
JAYAPURA - Pratu Darius seorang anggota TNI dari Batalyon Infanteri Raider Khusus 753/Arga Vira Tama atau Yonif Raider Sus 756/AVT Nabire, bersama isterinya Mega disandera Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). KKSB yang mengklaim diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyandera keduanya di markas TNPB Kumagi, Yambi, Puncak Jaya Papua, sejak 3 Juni 2018 lalu.
Juru Bicara TPNPB - OPM, Sebby Sembom melalui sambungan telepon Internasional menjelaskan, sesuai laporan aktual dari Markas Komando Operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bawah pimpinan, Mayor Jenderal, Lekagak Telenggen dari Markas Kumagi Yambi Puncak Jaya Papua bahwa, pada Minggu 3 Juni 2018 telah menangkap dan menyandera seorang anggota TNI bersama istrinya, bernama Darius dan Mega.
"Keduanya ditangkap oleh pasukan kita (TPNPB), dimana setelah ditangkap keduanya (Suami/Isteri tersebut), tiba di areal wilayah terlarang daerah Operasi TPNPB dengan menyeberangi kali Yambi dan masuk di Wilayah Kumagi," ungkap Sebby Sembom yang dikonfirmasi MNC Media melalui sambungan telepon internasional, Rabu (20/6/2018).
Lanjut Sebby, setelah keduanya ditangkap dan bawa ke Markas Komando Operasi TPNPB, keduanya masih ditahan di Markas selama dua minggu sejak 3 Juni 2018.
"Namun pihak aparat TNI tidak ada reaksi sama sekali untuk upaya pembebasan sandera anggota mereka dan isterinya tersebut," ungkap Sebby.
Menurut Sebby, dari informasi anggota mereka di lapangan bahwa sempat terjadi kontak senjata dengan aparat TNI pada 16 Juni 2018 dan sempat pihak Tentara TPNPB menembak sejumlah anggota TNI dan membakar Truk milik TNI tersebut.
"Pada tanggal 16 Juni 2018 masyarakat Desa Trineri sedang mengadakan kegiatan acara Pembangunan Gereja dan rapat terbuka di lapangan sekalinggus Usaha Dana Pembangunan Gereja.
Namun Jam 12.05 WIT, tiga truk TNI Angkatan Darat menuju ke lokasi tempat kegiatan Gereja masyarakat tersebut. Lalu Pasukan TPNPB menghalanginya, akhirnya terjadi kontak senjata, dalam kontak senjata tersebut dikabarkan satu Buah truk milik TNI dihancurkan dan orang Anggota TNI telah ditembak oleh Pasukan TPNPB," jelas Sebby yang mengaku saat ini tengah berada di Papua New Guinea.
Dalam penyanderaan ini, menurut Sebby, pihaknya menuntut pertukaran tahanan dengan rekan mereka, Yogor Telenggen, yang ditahan polisi beberapa waktu lalu.
Sebby menjelaskan hingga saat ini, Darius dan Mega Keduanya dalam kondisi sehat serta mendapat makan dan minum setiap hari.
”Kami tidak memberikan batas waktu. Tuntutan kami hanya adanya pertukaran sandera dengan salah satu pimpinan kami, Yogor Telenggen, yang ditahan polisi,” kata Sebby.
Lanjut Sebby, Darius dan Mega ditangkap TPNPB saat keduanya sedang mandi di sebuah kali di daerah Kumagi. Dari pemeriksaan, ditemukan kartu anggota TNI milik Darius. Meski disandera cukup lama, belum ada sikap dari TNI. ”Kami tak akan melepaskan sandera ini, kecuali adanya pertukaran tahanan,” ujarnya.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Supit hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi. Ketika coba dihubungi ada panggilan telepon masuk namun tak dijawab. Begitupun dengan pesan SMS yang dikirimkan pun belum dijawab. Demikian pula dengan Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muh Aidi yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, tidak aktif dan pesan WA dan SMS pun belum dijawab.
Sebelumnya kelompok OPM pimpinan Legagak Talenggen juga yang melakukan penyerangan terhadap patroli TNI di Yambi, Sabtu 16 Juni 2018 hingga mengakibatkan lima prajurit terluka termasuk tiga diantaranya yang mengalami luka tembak.
Kelima prajurit TNI AD yang terluka yakni Kapten Infantri GP tekena serpihan peluru dipelipis mata kanan dan lengan bagian kiri, Prada EK mengalami luka tembak di lengan tangan bagian kiri dan Praka S terkena serpihan peluru di bagian paha kanan. Kemudian Pratu BS dan Pratu R yang mengalami luka tembak di bagian paha.
Juru Bicara TPNPB - OPM, Sebby Sembom melalui sambungan telepon Internasional menjelaskan, sesuai laporan aktual dari Markas Komando Operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bawah pimpinan, Mayor Jenderal, Lekagak Telenggen dari Markas Kumagi Yambi Puncak Jaya Papua bahwa, pada Minggu 3 Juni 2018 telah menangkap dan menyandera seorang anggota TNI bersama istrinya, bernama Darius dan Mega.
"Keduanya ditangkap oleh pasukan kita (TPNPB), dimana setelah ditangkap keduanya (Suami/Isteri tersebut), tiba di areal wilayah terlarang daerah Operasi TPNPB dengan menyeberangi kali Yambi dan masuk di Wilayah Kumagi," ungkap Sebby Sembom yang dikonfirmasi MNC Media melalui sambungan telepon internasional, Rabu (20/6/2018).
Lanjut Sebby, setelah keduanya ditangkap dan bawa ke Markas Komando Operasi TPNPB, keduanya masih ditahan di Markas selama dua minggu sejak 3 Juni 2018.
"Namun pihak aparat TNI tidak ada reaksi sama sekali untuk upaya pembebasan sandera anggota mereka dan isterinya tersebut," ungkap Sebby.
Menurut Sebby, dari informasi anggota mereka di lapangan bahwa sempat terjadi kontak senjata dengan aparat TNI pada 16 Juni 2018 dan sempat pihak Tentara TPNPB menembak sejumlah anggota TNI dan membakar Truk milik TNI tersebut.
"Pada tanggal 16 Juni 2018 masyarakat Desa Trineri sedang mengadakan kegiatan acara Pembangunan Gereja dan rapat terbuka di lapangan sekalinggus Usaha Dana Pembangunan Gereja.
Namun Jam 12.05 WIT, tiga truk TNI Angkatan Darat menuju ke lokasi tempat kegiatan Gereja masyarakat tersebut. Lalu Pasukan TPNPB menghalanginya, akhirnya terjadi kontak senjata, dalam kontak senjata tersebut dikabarkan satu Buah truk milik TNI dihancurkan dan orang Anggota TNI telah ditembak oleh Pasukan TPNPB," jelas Sebby yang mengaku saat ini tengah berada di Papua New Guinea.
Dalam penyanderaan ini, menurut Sebby, pihaknya menuntut pertukaran tahanan dengan rekan mereka, Yogor Telenggen, yang ditahan polisi beberapa waktu lalu.
Sebby menjelaskan hingga saat ini, Darius dan Mega Keduanya dalam kondisi sehat serta mendapat makan dan minum setiap hari.
”Kami tidak memberikan batas waktu. Tuntutan kami hanya adanya pertukaran sandera dengan salah satu pimpinan kami, Yogor Telenggen, yang ditahan polisi,” kata Sebby.
Lanjut Sebby, Darius dan Mega ditangkap TPNPB saat keduanya sedang mandi di sebuah kali di daerah Kumagi. Dari pemeriksaan, ditemukan kartu anggota TNI milik Darius. Meski disandera cukup lama, belum ada sikap dari TNI. ”Kami tak akan melepaskan sandera ini, kecuali adanya pertukaran tahanan,” ujarnya.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Supit hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi. Ketika coba dihubungi ada panggilan telepon masuk namun tak dijawab. Begitupun dengan pesan SMS yang dikirimkan pun belum dijawab. Demikian pula dengan Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muh Aidi yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, tidak aktif dan pesan WA dan SMS pun belum dijawab.
Sebelumnya kelompok OPM pimpinan Legagak Talenggen juga yang melakukan penyerangan terhadap patroli TNI di Yambi, Sabtu 16 Juni 2018 hingga mengakibatkan lima prajurit terluka termasuk tiga diantaranya yang mengalami luka tembak.
Kelima prajurit TNI AD yang terluka yakni Kapten Infantri GP tekena serpihan peluru dipelipis mata kanan dan lengan bagian kiri, Prada EK mengalami luka tembak di lengan tangan bagian kiri dan Praka S terkena serpihan peluru di bagian paha kanan. Kemudian Pratu BS dan Pratu R yang mengalami luka tembak di bagian paha.
(sms)