7 Kecamatan di Bungo Jambi Terendam Banjir, 53.126 Jiwa Terdampak
loading...
A
A
A
BUNGO - Banjir rendam 7 kecamatan di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi sejak Sabtu (27/1/2024). Banjir akibat hujan deras mengguyur dan meluapnya Sungai Batang Tebo hingga ke permukiman warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo Zainudi menyatakan, wilayah Kabupaten Bungo telah terjadi banjir besar beberapa kali sejak Desember 2023.
Sampai saat ini BPBD beserta tim gabungan masih bersiaga di lokasi dan masih melakukan penanganan kedaruratan. “Perahu kami ada lima, sementara desa terdampak sebanyak 88 desa,” kata Zainudi, Kamis (1/2/2024).
Dia mengungkap, di Kabupaten Bungo sudah terjadi tiga kali banjir besar, pertama 20 Desember 2023 sampai 27 Januari 2024. “Kami menaikan status tanggap darurat perpanjangan sudah pun tiga kali, terakhir sampai 9 Februari 2024,” ujarnya.
Banjir berdampak pada puluhan ribu warga dan merendam belasan ribu rumah warga. Sejumlah fasilitas umum rusak dan mengganggu aktivitas warga.
“Ada 14.364 rumah terdampak dengan jumlah jiwa 53.126 orang. Dua jembatan beton hancur dan satu jembatan gantung putus,” ucapnya.
Warga yang terdampak banjir memilih untuk bertahan di rumah masing-masing. Masyarakat enggan mengungsi di posko pengungsian dan lebih memilih bertahan di rumah masing-masing dengan mendirikan tenda secara mandiri.
“Meskipun dengan keterbatasan, tim tetap melakukan evakuasi dari titik satu ke titik lainnya. Berusaha semaksimal mungkin, memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo Zainudi menyatakan, wilayah Kabupaten Bungo telah terjadi banjir besar beberapa kali sejak Desember 2023.
Sampai saat ini BPBD beserta tim gabungan masih bersiaga di lokasi dan masih melakukan penanganan kedaruratan. “Perahu kami ada lima, sementara desa terdampak sebanyak 88 desa,” kata Zainudi, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga
Dia mengungkap, di Kabupaten Bungo sudah terjadi tiga kali banjir besar, pertama 20 Desember 2023 sampai 27 Januari 2024. “Kami menaikan status tanggap darurat perpanjangan sudah pun tiga kali, terakhir sampai 9 Februari 2024,” ujarnya.
Banjir berdampak pada puluhan ribu warga dan merendam belasan ribu rumah warga. Sejumlah fasilitas umum rusak dan mengganggu aktivitas warga.
“Ada 14.364 rumah terdampak dengan jumlah jiwa 53.126 orang. Dua jembatan beton hancur dan satu jembatan gantung putus,” ucapnya.
Warga yang terdampak banjir memilih untuk bertahan di rumah masing-masing. Masyarakat enggan mengungsi di posko pengungsian dan lebih memilih bertahan di rumah masing-masing dengan mendirikan tenda secara mandiri.
“Meskipun dengan keterbatasan, tim tetap melakukan evakuasi dari titik satu ke titik lainnya. Berusaha semaksimal mungkin, memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan,” ungkapnya.
(wib)