Kapolda Jabar Minta Tiga Pilar Tangkal Paham Radikal

Sabtu, 02 Juni 2018 - 14:15 WIB
Kapolda Jabar Minta Tiga Pilar Tangkal Paham Radikal
Kapolda Jabar Minta Tiga Pilar Tangkal Paham Radikal
A A A
BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyatakan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan lurah/kepala desa harus bisa menangkal segala paham radikal yang dapat memecah belah dan mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Kapolda, tiga pilar ini dibentuk dan difungsikan untuk menjaga keamanan dan suasana kondusif Provinsi Jabar. "Apalagi saat ini Jabar tengah melaksanakan pilkada serentak yang berlangsung di 16 kota dan kabupaten, termasuk Pilgub Jabar. Saya mengapresiasi kinerja tiga pilar dalam menjaga Jabar tetap aman selama pesta demokrasi itu berlangsung," kata Agung saat memberi sambutan dalam kegiatan Apel Tiga Pilar di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (2/6/2018).

Selain Kapolda Jabar, kegiatan itu juga dihadiri oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, Dandim 0618/BS Kolonel Inf Arfin Dahlan, dan Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat. Hadir pula 1.500 unsur tiga pilar, Babinsa, Bhabinkamtibmas, lurah/kades, dan camat dari Kota Bandung (453 orang), Kabupaten Bandung (391), Cimahi (366), dan Sumedang (276).

Agung mengemukakan, tujuan Apel Tiga Pilar ini digelar adalah untuk menjalin sinergitas dalam mendukung Pilkada Serentak 2018 yang aman dan kondusif. Dengan sinergitas tiga pilar, akan menciptakan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menuturkan, tiga pilar difungsikan untuk mengetahui keluh kesah masyarakat di wilayah masing-masing. Laksanakan tugas secara sinergi, bersatu padu, bergotong royong, berat sama dijinjing dan silih asah, silih asih, silih asuh.

"Pada 27 Juni, kita akan melaksanakan pemungutan Pilkada Serentak 2018. Selanjutnya, memasuki tahapan Pilpres 2019. Semua kegiatan itu bakal timbul ancaman terhadap keamanan jika tidak ditanggulangi sejak dini. Berita bohong atau hoaks yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan antarsuku ras agama dan golongan, dapat mengancam kondusivitas," kata Gubernur yang akrab disapa Aher ini.

Aher mengatakan, tiga pilar juga harus mampu menangkal paham radikal dan terorisme yang merusak nurani para pelakunya. Sehingga, mereka berani dan tega melakukan perusakan, menghilangkan nyawa sesama secara biadab, dan menebar ketakutan.

Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan menyatakan, dengan semakin kokohnya sinergitas dan soliditas antarunsur pemerintah, TNI, dan Polri, situasi aman dan kondusif selama Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019 akan terwujud. "Jaga netralitas dan senantiasa menjadi sumber informasi yang benar dan siap membantu masyarakat," kata Besar.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7658 seconds (0.1#10.140)