BI Sumut Siapkan Penukaran Uang Senilai Rp4,1 Triliun

Senin, 14 Mei 2018 - 14:18 WIB
BI Sumut Siapkan Penukaran Uang Senilai Rp4,1 Triliun
BI Sumut Siapkan Penukaran Uang Senilai Rp4,1 Triliun
A A A
MEDAN - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang kartal di Kota Medan dan sekitarnya menjelang Idul Fitri 2018 naik 15 persen dari tahun 2017 atau mencapai Rp4,1 triliun.Untuk memenuhi kebutuhan uang kartal itu, Perwakilan BI Sumatera Utara (Sumut) melakukan enam strategi pelayanan penukaran uang pecahan kecil kepada masyarakat.
Mulai dengan pelayan penukaran oleh perbankan yang bekerja sama dengan sembilan bank melalui 50 loket penukaran yakni Bank Mestika, Bank Mandiri, Bank Sumut, BNI, Bank Mega, BTN, BRI, Bank Permata dan Bank ANZ."Kenaikan kebutuhan uang kartal itu karena konsumsi masyarakat meningkat," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Arief Budi Santoso. Saat Idul Fitri 2017, kebutuhan uang kartal di Medan dan sekitarnya jelang Idul Fitri masih Rp3,63 triliun.Sama seperti tahun sebelumnya saat menjelang hari besar keagamaan termasuk saat menjelang lebaran terdapat perlakukan khusus yaitu jadwal penukaran tetap dilakukan hari Selasa dan Kamis dengan pelayanan penukaran uang hasil cetak sempurna (HCS).Kemudian penukaran uang dengan kartu layanan dengan kas mobil di Lapangan Benteng Medan dan layanan kas keliling di pasar tradisional serta instansi terkait akan diikuti oleh lima belas mobil bank dan satu mobil kas Bank Indonesia, pelaksanaan layanan ini akan dimulai tanggal 28 Mei hingga 7 Juni 2018.Layanan kas keliling mobile yang akan dipusatkan di pasar pasar tradisional serta instansi terkait di wilayah medan dan sekitarnya akan dilaksankan selama 15 hari kerja terhitung 16 Mei-12 Juni 2018.Adapun nominal yang dapat ditukarkan pada layanan penukaran oleh perbankan, penukaran kas mobile di Lapangan Benteng dan layanan kas keliling mobile maksimal sebesar Rp3,7 juta dengan rincian pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000 dan Rp2.000, masing-masing satu pack."Diperkirakan kebutuhan uang terbanyak yang ditukarkan berupa uang Rp5.000 dan Rp10.000 seperti tahun 2017," ungkapnya.Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan permintaan uang pecahan kecil, berbagai strategi yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga bertujuan untuk memberikan kenyamanan bertransaksi serta meminimalkan aksi pedagang uang yang biasanya muncul pada bulan Ramadhan.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6615 seconds (0.1#10.140)