Gunung Merapi Muntahkan Guguran Awan Panas, Boyolali Hujan Abu
loading...
A
A
A
BOYOLALI - Gunung Merapi memuntahkan awan panas pada Minggu (21/1/2024) sekira pukul 13.55 WIB. Awan panas guguran (APG) itu mengarah ke Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali.
“Kondisi secara umum aman, hujan abu sudah berkurang karena besamaan dengan hujan,” ungkap Kabid Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng M. Chomsul, Minggu (21/1/2024).
Dia menyebut, secara visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke timur. Hasil koordinasi dengan BPBD Klaten dan Boyolali terkait dampak APG itu terinci untuk Klaten yang terdampak di seputaran Dukuh Pajegan dan Dukuh Girpasang.
Sementara untuk Desa Balerante dan Sidorejo tidak terdampak. Di Kabupaten Boyolali dampaknya hanya hujan abu tipis ke arah timur.
“Sudah reda karena ada hujan gerimis di Klaten juga tidak terlalu berdampak karena setelah hujan abu langsung disapu oleh hujan air,” lanjutnya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BBPTKG) menyebutkan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan – barat daya.
Potensi bahaya itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5km, Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3km dan Sungai Gendol 5km. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3km dari puncak Merapi.
“Kondisi secara umum aman, hujan abu sudah berkurang karena besamaan dengan hujan,” ungkap Kabid Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng M. Chomsul, Minggu (21/1/2024).
Dia menyebut, secara visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke timur. Hasil koordinasi dengan BPBD Klaten dan Boyolali terkait dampak APG itu terinci untuk Klaten yang terdampak di seputaran Dukuh Pajegan dan Dukuh Girpasang.
Sementara untuk Desa Balerante dan Sidorejo tidak terdampak. Di Kabupaten Boyolali dampaknya hanya hujan abu tipis ke arah timur.
“Sudah reda karena ada hujan gerimis di Klaten juga tidak terlalu berdampak karena setelah hujan abu langsung disapu oleh hujan air,” lanjutnya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BBPTKG) menyebutkan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan – barat daya.
Potensi bahaya itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5km, Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3km dan Sungai Gendol 5km. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3km dari puncak Merapi.
(ams)