140 Warga Karawang Keracunan Gas Caustic Soda, Pemda Ancam Tutup Pabrik

Minggu, 21 Januari 2024 - 11:01 WIB
loading...
140 Warga Karawang Keracunan...
Bupati Karawang Aep Syaepuloh melihat langsung korban keracunan Caustic soda di rumah sakit. Foto/Nila Kusuma/MPI
A A A
KARAWANG - Sebuah insiden serius terjadi di Karawang , di mana 140 warga Desa Kutamekar dan sekitarnya dirawat setelah terpapar gas Caustic soda akibat kebocoran di pabrik kertas PT. Pindodeli 2. Minggu (21/1/2024) menjadi hari yang penuh drama ketika warga mengalami gejala seperti mual, pusing, dada sesak, bahkan ada yang pingsan.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, mengecam manajemen PT. Pindodeli yang telah berulang kali mengecewakan janji untuk mengatasi kebocoran tersebut. "Saya sudah meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian sebenarnya kok sampai berkali-kali," ujarnya dengan nada kekecewaan saat mengunjungi korban di rumah sakit.

Berdasarkan laporan sementara, 140 warga telah mendapatkan perawatan di berbagai fasilitas kesehatan. Rumah sakit Rosela menjadi tempat perawatan terbanyak, menangani 40 orang korban. Korban lainnya tersebar di puskesmas, klinik, hingga kantor desa.

"Semua korban sudah ditangani oleh tim medis di sejumlah rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Kami masih fokus menyelamatkan korban terlebih dahulu," tambahnya.



Aepmenegaskan bahwa setelah penyelamatan korban, pihak Pemerintah Daerah (Pemda) akan menuntut tanggung jawab dari PT. Pindodeli terkait insiden ini. Jika perusahaan tidak mampu memberikan jaminan keamanan, Bupati Aep mengancam akan menghentikan operasional pabrik.

"Kalau membahayakan masyarakat pasti kami akan bertindak tegas, kalau perlu tutup saja perusahaannya," tegasnya.

Dalam konfirmasi, Public Affairs PT. Pindodeli Pulp and Paper Mills 2, Adil Teguh, menyampaikan bahwa kepolisian bersama manajemen sedang menyelidiki kebocoran dan mencari penyebabnya, termasuk kemungkinan adanya pelanggaran pengisian oleh operator.

"Pihak kepolisian bersama manajemen sedang menangani masalah kebocoran ini dan mencari tahu penyebabnya. Kami menyesalkan kejadian ini dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menangani kebocoran ini," ungkap Adil Teguh.

Adil Teguh memastikan bahwa seluruh warga yang terkena dampak sudah mendapatkan pengobatan dan biaya pengobatan akan ditanggung oleh perusahaan. Meski demikian, ancaman dari Pemda Karawang untuk menutup pabrik membuat situasi semakin tegang, sementara warga menuntut keamanan dan perlindungan lebih lanjut.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3675 seconds (0.1#10.140)