Legenda Gunung Semeru, Daerah Suci Para Dewa dan Lokasi Raja Kediri Bertapa
loading...
A
A
A
Gunung Semeru yang aktivitas vulkaniknya fluktuatif saat ini, ternyata memiliki rekam sejarah panjang sejak Kerajaan Kediri. Pasalnya sejak era Kediri atau Panjalu Gunung Semeru, dan wilayah Lumajang sudah menjadi daerah suci.
Konon membuat satu rajanya Kameswara memutuskan melakukan perjalanan spiritual bertapa ke Gunung Semeru yang ada di Lumajang.
Nama Lumajang yang dulu bernama Lamajang, juga banyak disebut dalam kitab-kitab kuno seperti Kakawin Negarakertagama dan Pararaton.
Pada kitab itu disebutkan Lamajang memiliki arti penting di masa Kerajaan Majapahit awal dan kedudukan dari Arya Wiraraja.
Di sanalah Arya Wiraraja mendapat bagian tanah Jawa bagian timur, dengan nama Lamajang Tigang Juru sampai pada masa Majapahit di zaman Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
Peranan penting Lamajang semasa Arya Wiraraja membuatnya lambat laun berkembang, hingga berganti nama menjadi Lumajang pada abad 17.
Dikutip Dikuti "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru : Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur" karangan Mansur Hidayat, nama Lumajang atau Lamajang sendiri memiliki dua arti mendasar, bersifat spiritual dan material.
Secara spiritual nama Lamajang berarti Luma (rumah) dan Hyang (Dewa) berarti rumahnya para dewa atau rumah yang suci.
Konon membuat satu rajanya Kameswara memutuskan melakukan perjalanan spiritual bertapa ke Gunung Semeru yang ada di Lumajang.
Nama Lumajang yang dulu bernama Lamajang, juga banyak disebut dalam kitab-kitab kuno seperti Kakawin Negarakertagama dan Pararaton.
Pada kitab itu disebutkan Lamajang memiliki arti penting di masa Kerajaan Majapahit awal dan kedudukan dari Arya Wiraraja.
Di sanalah Arya Wiraraja mendapat bagian tanah Jawa bagian timur, dengan nama Lamajang Tigang Juru sampai pada masa Majapahit di zaman Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
Peranan penting Lamajang semasa Arya Wiraraja membuatnya lambat laun berkembang, hingga berganti nama menjadi Lumajang pada abad 17.
Dikutip Dikuti "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru : Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur" karangan Mansur Hidayat, nama Lumajang atau Lamajang sendiri memiliki dua arti mendasar, bersifat spiritual dan material.
Secara spiritual nama Lamajang berarti Luma (rumah) dan Hyang (Dewa) berarti rumahnya para dewa atau rumah yang suci.
Baca Juga