Kunjungi Museum di Ngawi, Ganjar Kagumi Tokoh BPUPKI Radjiman Wedyodiningrat

Kamis, 18 Januari 2024 - 17:59 WIB
loading...
Kunjungi Museum di Ngawi, Ganjar Kagumi Tokoh BPUPKI Radjiman Wedyodiningrat
Ganjar Pranowo saat mengujungi Museum - Roemah Voorzitter Van Het BPUPKI - dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat di Widodaren, Ngawi, Jawa Timur (Jatim), Kamis (18/1/2024). Foto/TPN
A A A
NGAWI - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku kagum dengan perjalanan Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningkrat. Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi Museum- Roemah Voorzitter Van Het BPUPKI- dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat di Widodaren, Ngawi, Jawa Timur (Jatim), Kamis (18/1/2024).

Kunjungan ke museum tersebut merupakan rangkaian kunjungan Ganjar bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani dan seni budaya.

“Yang menarik dari dr Radjiman ini, beliau orang yang sangat peduli pada kebudayaan. Beliau juga sekaligus pakar kebudayaan,” jelasnya.

Ganjar mengingat apa yang pernah dituliskan Radjiman, bahwa apapun kondisi Indonesia pada waktu itu, dimana penjajah Belanda yang masuk secara kebudayaan mempengaruhi masyarakat Indonesia, kita semua harus selalu berpegang teguh pada akar budaya.



“Kita selalu diminta berpegang teguh pada akar budaya dan itu ditunjukkan masyarakat Yogyakarta, karena beliau disana,” papar Ganjar.

Ditambahkannya, dari sanalah Radjiman meyakini bahwa ternyata masyarakat Yogyakarta itu kreatif, mempertahankan budaya tapi tidak meninggalkan modernitas. Dengan kearifan yang dimiliki, maka belajarnya tinggi.

Meskipun Radjiman hanya anak seorang kopral, bahkan lanjut Ganjar, jika dibandingkan, pangkat ayah Ganjar masih lebih tinggi. Dia kagum dengan tulisan Radjiman berjudul “Siapapun Bisa Menjadi Seorang Dokter.”

“Dari tulisan itu, maka siapapun bisa menjadi apapun. Ini bisa menjadi semangat anak-anak muda agar tidak pernah menyerah, dan saya senang karena di museum ini diberikan buku, tapi sayang hanya fotokopian,” ujarnya.



Padahal jika buku tersebut bisa dicetak, maka pengunjung yang datang ke museum bisa membeli buku, atau diberikan giveaway kalau menggunakan tiket.

“Kondisinya tentu tidak seperti ini, dan tradisi membaca buku dan buku jadikan giveaway menurut saya menarik. Terima kasih, matursuwun nggih Pak. Banyak semangat luar biasa satu-satu di foto-foto “Adakah Dokter yang Berpihak Pada Rakyat” itu,” tegasnya.

Jadi gemanya, lanjut Ganjar, sampai hari ini bisa memotivasi dokter-dokter lain, termasuk pergeseran Radjiman, dalam kesadaran berbangsa dan bernegara, dan sebagai politisi yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan.

Perjalanan Radjiman juga tidak instan, Ganjar prihatin ketika dulu Radjiman bekerja dengan keluarga seorang dokter. Kala itu Radjiman bertugas mengantarkan sekolah putra majikannya tersebut.

Belakangan diketahui, Radjiman tidak langsung pulang setelah mengantar, dia kerap mendengarkan dan mengintip-intip dari luar sekadar mencari tahu cara belajar seperti apa.

“Penuh semangat ingin belajar dengan segala cara, berproses, prihatin,” tegas Ganjar.

Mengenakan jaket kelir coklat, kunjungan Ganjar bersama sejumlah tokoh masyarakat dan agama itu disambut antusias warga yang telah menunggunya dan sekadar ingin melihat langsung sosok Ganjar.

Sekadar diketahui, BPUPKI adalah kepanitiaan yang merumuskan bentuk negara, filsafat negara dan perumusan dasar negara. Dari kepanitiaan inilah, muncul rumusan Pancasila.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1934 seconds (0.1#10.140)