Penyebab Guru SD dan Keluarga Tewas Bunuh Diri Terungkap, Suami yang Meminumkan Racun

Rabu, 10 Januari 2024 - 10:03 WIB
loading...
Penyebab Guru SD dan Keluarga Tewas Bunuh Diri Terungkap, Suami yang Meminumkan Racun
Polisi memeriksa kamar tempat ditemukan pasutri dan satu anaknya tewas di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Penyebab kematian guru SD sekeluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur akhirnya terungkap. Kepastian ini setelah kepolisian melakukan uji laboratorium forensik dan pemeriksaan sampel DNA, dari tubuh korban ketika dilakukan autopsi.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menyatakan, serangkaian penyelidikan berdasarkan metode sains di laboratorium forensik (labfor) mengarah sang suami yakni W, yang meminumkan racun ke istri berinisial S dan satu anak perempuannya berinisial R.



"Tidak ada campur tangan almarhumah R maupun almarhumah S. Jadi berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik tersebut, sudah jelas bahwa yang meminumkan (ke ibu dan anak), memegang gelas terakhir almarhum Bapak W," ucap Gandha Syah Hidayat saat ditemui di Mapolres Malang, pada Rabu pagi (10/1/2024).

Kesimpulan itu disebut Gandha, didasarkan pada pemeriksaan sampel ceceran darah yang ditemukan di lantai, di gelas, dan beberapa bagian lain di kamar rumah W sekeluarga di Gang Sunan Drajad RT 3 RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

"Dari sampel darah yang berceceran, kemudian darah yang menempel di pisau, kemudian di gelas, itu memiliki DNA yang dinyatakan identik, dengan identitas DNA adalah almarhum Bapak W," ungkap dia kembali.

Kepolisian juga menemukan adanya kandungan racun obat anti nyamuk yang kandungannya identik dengan sisa ditemukan di tempat sampah di tempat kejadian perkara (TKP). Dimana di lokasi selain menemukan bekas bungkus obat anti nyamuk ditemukan juga karton minuman teh berbentuk kotak.



"Hasil pengujian, mohon maaf lambung atau potongan lambung dari almarhumah saudari R dan saudari S, ini identik, sesuai dengan petunjuk di TKP tempat sampah, itu ada bungkus salah satu merek obat anti nyamuk, dan bekas botol karton teh kotak," terangnya.

Dirinya menduga W mencampur minuman teh kemasan dengan obat anti nyamuk agar rasanya tidak terlalu pahit. Dari minuman yang diminum ibu dan inilah, akhirnya keduanya meregang nyawa di atas kasur kamar bagian belakang rumahnya.

"Jadi kalau boleh kami berpendapat mungkin pada saat menuangkan anti nyamuk tersebut Itu dicampur dengan teh kotak, untuk menghilangkan rasa apa, rasa sepet, rasa pahit dan lain sebagainya untuk menghilangkan aroma sepat," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, warga di RT 3 RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa pagi (12/12/2023) sekitar pukul 08.00 WIB, digegerkan dengan penemuan tiga orang satu keluarga dalam keadaan sekarat di rumahnya.

Ketiga orang ini ditemukan dua dalam keadaan meninggal yakni perempuan berusia sekitar 35 tahun bernama Sulikhah dan satu anaknya berinisial R, serta Wahaf Efendi yang ditemukan penuh luka sayatan di tangan kiri.

Wahaf sendiri akhirnya dinyatakan tewas seusai dilarikan ke RS dr. Moenir Lanud Abdulrahman Saleh Malang. Korban mengalami luka sayatan di tangan kirinya. Jasad Wahaf, sendiri akhirnya dibawa ke RSSA Malang untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

Kesimpulan awal kepolisian menduga ketiganya tewas karena bunuh diri. Penyelidikan polisi Wahaf diduga memiliki utang senilai puluhan juta yang tak sanggup ia bayarkan. Alhasil dirinya merasa tertekan sehingga nekat bunuh diri mengajak istri dan satu anaknya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2044 seconds (0.1#10.140)