Melihat Pembuatan Golok di Kampung Seuat Masjid

Rabu, 04 April 2018 - 08:49 WIB
Melihat Pembuatan Golok di Kampung Seuat Masjid
Melihat Pembuatan Golok di Kampung Seuat Masjid
A A A
SERANG - Suara tempaan besi dan mesin gerinda terdengar dari setiap sudut rumah di Kampung Seuat Masjid, Desa Seuat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten. Kondisi itu tak mengherankan karena warga di kampung tersebut mayoritas berprofesi sebagai perajin golok.

Kampung Seuat memang terkenal sebagai lokasi perajin golok sejak ratusan tahun. "Dari dulunya mayoritas warga di sini jadi pembuat golok, ini tempat (gubuk pembuaan golok) aja sudah ratusan tahun dari nenek moyang," kata salah satu perajin golok Suheri (61) kepada SINDOnews, Rabu (4/4/2018).

Tangan bapak empat anak ini masih kuat untuk menempa 40 golok dalam sehari. Bahkan, warga lainnya dalam sehari bisa memprodukai 60 golok. "Golok-golok ini nanti dibawa ke warung-warung di daerah Serang, Pandeglang, Jakarta, bahkan Bandung," ujarnya.

Golok buatan Seuat dikenal mempunyai keunggulan dibandingkan golok buatan dari daerah lain. Golok itu lebih kuat, lebih tajam, tahan lama sehingga banyak dicari oleh orang Indonesia bahkan luar negeri.

Perajin golok lainnya, Ajan, mengaku golok buatannya banyak dipesan oleh warga negara Malaysia dan Singapura. Pesanan didominasi golok dengan gagang dan sarung terbuat dari tanduk kerbau bule.

"Kalau saya bikin sesuai pesanan saja. Pesanan yang banyak biasanya golok yang gagangnya sama sarungnya itu pakai tanduk kerbau," katanya.

Dia menjelaskan, pesanan satu golok dapat diselesaikan dengan waktu dua hari. Proses pembuatan dimulai dengan mencari bahan baku besi bekas per roda truk.

Per tersebut dipotong sesuai dengan ukuran golok yang akan dibuat. Ukuran yang banyak diminati panjangnya 30 sentimeter. Kemudian, penempa akan membentuk potongan besi menggunakan bantuan bara api.

Setelah terbentuk, gagang terbuat dari kayu mahoni, tanduk kerbau akan dipasang sebelum memasuki proses penajaman golok. "Golok digerinda biar tajam, biar bersih. Golok Seuat enggak karatan," katanya.

Setelah jadi, perajin mulai membuat sarung golok dengan memasang ornamen agar terlihat cantik dan bagus. Proses pembuatan sarung memakan waktu satu hari.

Soal harga, Golok Seuat tidak menguras dompet. Harga mulai dari Rp100 ribu hingga Rp5 juta, tergantung bahan dan bentuknya. "Sekarang golok banyak dijual lewat online, ada yang pesen kita buat, nanti kita kirim," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2895 seconds (0.1#10.140)