Ganjar-Yasin Potret Nasionalis-Religius

Minggu, 25 Maret 2018 - 08:39 WIB
Ganjar-Yasin Potret Nasionalis-Religius
Ganjar-Yasin Potret Nasionalis-Religius
A A A
SEMARANG - Pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dinilai sebagai perpaduan nasionalis-religius. Dengan perpaduan tokoh yang berasal dari PDIP dan PPP tersebut, warna Jawa Tengah sebagai provinsi yang nasionalis dan religius bisa dipertahankan.

"Saya berharap sinergi merah hijau ini untuk selalu dijalin terus menerus sehingga negara kita itu tetap nasionalis dan religius," kata Rais Syuriah KH Ubaidullah Shodaqoh ketika menerima silaturahmi Ganjar dan Yasin di Kantor PWNU Jateng, Sabtu (24/3/2018).

Selain Ganjar dan Yasin, turut hadir Ketua DPW PPP Jateng Masrukhan Syamsurie, anggota DPR RI PPP Arwani Thomafi, Ketua Tim Pemenangan Ganjar Yasin Bambang Baharudin, dan Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Kiai Ubaid yakin keberadaan Taj Yasin yang merupakan putra ulama karismatik KH Maimoen Zubair akan mengurangi ujaran kebencian dan polarisasi yang biasanya terjadi pada pemilihan kepala daerah.

"Mbah Maimoen yang menjadi ikon ulama sepuh bisa jadi pengaruh positif sehingga batas ijo merah kuning tidak total dan tidak terjadi perselisihan tidak perlu," tegasnya.

Dalam pertemuan satu jam itu, Kiai Ubaid sekaligus berpesan agar Ganjar dan Yasin mampu menjadi pemimpin yang adil dan proporsional. Pesan itu menurutnya tidak hanya berlaku selama menjabat gubernur dan wakil gubernur, namun merupakan tugas dan tanggung jawab pemimpin selamanya.

"Jabatan itu sementara, bisa habis masa jabatannya. Pak Ganjar setelah nanti menjabat (periode kedua) kan tidak bisa maju lagi atau mungkin jadi menteri atau gimana, tapi tanggung jawab tidak bisa habis. Mari arahkan Jateng sebagai betul-betul provinsi yang baldatun tayyibatun warabbul ghafur," pesannya.

Ganjar menyatakan, silaturahmi tersebut bertujuan untuk dua hal. Pertama untuk meminta doa dan restu dalam kontestasi Pilgub Jateng. Kedua, untuk kulanuwun karena tim koalisi mendirikan posko pemenangan bersama tepat di sebelah Kantor PWNU Jateng di Jalan Dr Cipto Semarang. "Jadi nanti kalau ada ramai-ramai atau bising saya minta maaf," katanya.

Terkait pesan Kiai Ubaid, Ganjar sepenuhnya mengamini dan berjanji melaksanakan. Dia setuju bahwa Pancasila sebagai benteng NKRI harus dipertahankan. "Khusus untuk nahdliyin kita sama-sama menjaga agar NU tidak terbelah hanya karena pilgub. NU tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana, " tegasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7677 seconds (0.1#10.140)