Alam Ganjar Diskusi Bareng Komunitas Karanganyar, Berbagi Gagasan Menuju Indonesia Emas 2045
loading...
A
A
A
KARANGANYAR - Komunitas Karanganyar Moeda menyelenggarakan kegiatan Ruang Temu Alam "Gen Z - Bicara Gagasan dan Kreatifitas" di kawasan Pulut, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (28/12/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh salah satu sosok inspiratif di kalangan muda, yakni Disa Ageng Alifeven dan Muhammad Zinedine Alam Ganjar serta dihadiri oleh ratusan pelajar mahasiswa yang datang menyimak acara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Alam Ganjar yang merupakan putra Capres 2024 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya mengenai Indonesia Emas 2045. Menurutnya, Indonesia emas bukan lagi soal optimisme atau pesimisme.
Bonus demografi merupakan sebuah pencapaian konkret bagaimana Indonesia bisa sampai pada titik keemasan menuju negara berdaulat.
"Dengan adanya bonus demografi, maka akan meningkatkan kebutuhan tenaga kerja. Dengan demikian, keterbukaan lapangan kerja pun juga harus ada. Nah, ini tugas pemangku kebijakan dalam menyediakan pelayanan dan akses yang baik agar suatu saat Indonesia bisa mencapai ke tujuan pembangunannya," kata Alam Ganjar.
Ada sejumlah hal yang harus dipersiapkan, salah satunya softskill dan pendidikan karakter. Dengan skill set seperti itu, tentu jadi modal dasar bagaimana masyarakat bisa berkembang.
"Selain soft skill ada hal lain yang perlu ditingkatkan, yakni pendidikan karakter karena anak muda sifatnya dinamis sehingga prinsipnya masih mencari. Harusnya sudah tertanam dari awal jadi dasar untuk berpikir melalui prinsip. Dampaknya ke keputusan lapangan kerja, politik dan lain sebagainya," ungkap Alam Ganjar.
Dia pun menyampaikan persoalan yang kerap kali dihadapi pemuda. Sebab, dirinya menilai seringkali gagasan berakhir dengan angan-angan karena idealisme tinggi, Alam Ganjar mengungkapkan butuh aksi yang konkret dalam menangkap peluang.
"Gak usah muluk-muluk untuk menciptakan hal besar, mulai dari hal kecil dari apa yang kita punya dan kita lakukan secara konsisten," jelas Alam Ganjar.
Sementara narasumber lainnya yang juga seorang pengusaha, Disa Ageng mengatakan momen 2024 sampai 2040 bonus demografi harus dimaksimalkan karena bagaimanapun peran dan keikutsertaan anak muda akan berpengaruh untuk merubah arah bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
"Bonus demografi harus diiringi dengan produktivitas anak muda dan diimbangi dengan pelayanan publik, akses kesehatan dan pendidikan yang baik. Apabila nantinya tidak diimbangi hal ini akan berdampak terjadinya konflik sosial atau bahkan menjurus ke arah kriminalitas," kata Disa.
Maka, menurut Disa saat ini masyarakat butuh kolaborasi dan aksesibilitas, kebijakan publik ini berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup masyarakat terutama pelaku usaha. Maka, birokrasi yang mudah akan berpengaruh terhadap kemaslahatan orang banyak.
Lihat Juga: Salat Iduladha Bareng Keluarga di Masjid Kampung Wedomartani Sleman, Ganjar: Suasananya Hangat
Acara tersebut dihadiri oleh salah satu sosok inspiratif di kalangan muda, yakni Disa Ageng Alifeven dan Muhammad Zinedine Alam Ganjar serta dihadiri oleh ratusan pelajar mahasiswa yang datang menyimak acara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Alam Ganjar yang merupakan putra Capres 2024 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya mengenai Indonesia Emas 2045. Menurutnya, Indonesia emas bukan lagi soal optimisme atau pesimisme.
Bonus demografi merupakan sebuah pencapaian konkret bagaimana Indonesia bisa sampai pada titik keemasan menuju negara berdaulat.
"Dengan adanya bonus demografi, maka akan meningkatkan kebutuhan tenaga kerja. Dengan demikian, keterbukaan lapangan kerja pun juga harus ada. Nah, ini tugas pemangku kebijakan dalam menyediakan pelayanan dan akses yang baik agar suatu saat Indonesia bisa mencapai ke tujuan pembangunannya," kata Alam Ganjar.
Ada sejumlah hal yang harus dipersiapkan, salah satunya softskill dan pendidikan karakter. Dengan skill set seperti itu, tentu jadi modal dasar bagaimana masyarakat bisa berkembang.
"Selain soft skill ada hal lain yang perlu ditingkatkan, yakni pendidikan karakter karena anak muda sifatnya dinamis sehingga prinsipnya masih mencari. Harusnya sudah tertanam dari awal jadi dasar untuk berpikir melalui prinsip. Dampaknya ke keputusan lapangan kerja, politik dan lain sebagainya," ungkap Alam Ganjar.
Dia pun menyampaikan persoalan yang kerap kali dihadapi pemuda. Sebab, dirinya menilai seringkali gagasan berakhir dengan angan-angan karena idealisme tinggi, Alam Ganjar mengungkapkan butuh aksi yang konkret dalam menangkap peluang.
"Gak usah muluk-muluk untuk menciptakan hal besar, mulai dari hal kecil dari apa yang kita punya dan kita lakukan secara konsisten," jelas Alam Ganjar.
Sementara narasumber lainnya yang juga seorang pengusaha, Disa Ageng mengatakan momen 2024 sampai 2040 bonus demografi harus dimaksimalkan karena bagaimanapun peran dan keikutsertaan anak muda akan berpengaruh untuk merubah arah bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
"Bonus demografi harus diiringi dengan produktivitas anak muda dan diimbangi dengan pelayanan publik, akses kesehatan dan pendidikan yang baik. Apabila nantinya tidak diimbangi hal ini akan berdampak terjadinya konflik sosial atau bahkan menjurus ke arah kriminalitas," kata Disa.
Maka, menurut Disa saat ini masyarakat butuh kolaborasi dan aksesibilitas, kebijakan publik ini berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup masyarakat terutama pelaku usaha. Maka, birokrasi yang mudah akan berpengaruh terhadap kemaslahatan orang banyak.
Lihat Juga: Salat Iduladha Bareng Keluarga di Masjid Kampung Wedomartani Sleman, Ganjar: Suasananya Hangat
(shf)