Sterilisasi Gereja di Malang Jelang Ibadah Natal, Alat Deteksi Bom dan Anjing Pelacak Dikerahkan
loading...
A
A
A
MALANG - Sejumlah gereja di wilayah Kabupaten Malang mulai dilakukan sterilisasi menjelang perayaan Natal. Di Gereja Santo Petrus Kanisius atau Gereja Santa Maria Tak Bernoda di Jalan Punten, Kepanjen, Kabupaten Malang, salah satunya yang menjadi perhatian kepolisian.
Sterilisasi area gereja ini melibatkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Bromo Batalyon B Polda Jawa Timur dan tim K-9. Sterilisasi dilakukan pada Sabtu sore (23/12/2023) di tengah persiapan gereja dalam memperingati natal.
Sterilisasi dilakukan dengan alat detektor bahan peledak kepada setiap mobil dan kendaraan yang masuk. Pemeriksaan mobil misalnya, tim menggeledah mobil hingga ke dalam. Sedangkan satu unit anjing pelacak dikerahkan untuk mengendus keberadaan benda-benda mencurigakan, termasuk bahan peledak.
Tak hanya di luar area gereja, area dalam gereja juga tidak luput dari perhatian petugas kepolisian. Setiap sudut gereja mulai dari bangku-bangku untuk ibadah, hingga mimbar depan untuk prosesi peribadatan disterilisasi. Anjing pelacak dari unit K-9 Polres Malang juga dilibatkan memeriksa seluruh isi ruangan yang digunakan untuk misa natal pada Minggu malam besok.
Kabag OPS Polres Malang Kompol Muhammad Bagus Kurniawan mengatakan, bahwa patroli dan pengecekan pengamanan bersama dengan Brimob Batalion B untuk memastikan kelancaran umat nasrani dalam melaksanakan ibadah misa menjelang perayaan Natal.
"Hari ini, kita pertama melakukan asesmen dan patroli bersama Brimob Batalion B, untuk melihat bagaimana besok puncak perayaan Natal di Kepanjen ini dapat berlangsung aman dan lancar. Besok kita lakukan sterilisasi kembali untuk memastikan tidak ada gangguan terkait keamanan jelang Natal," kata Bagus kepada wartawan usai melakukan sterilisasi, Sabtu sore.
Bagus menjelaskan, bahwa terdapat 248 gereja yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang. Namun skala prioritas dilakukan pengamanan terhadap 9 gereja, yang diprediksi dihadiri ribuan jemaat saat pelaksanaan misa natal.
"Namun kita skala prioritaskan kepada gereja-gereja yang jemaatnya di atas 1.000 orang. Dimana ada 9 gereja di Kabupaten Malang dengan jumlah jemaat di atas 500 hingga seribu orang lebih," jelasnya.
Bagus melanjutkan, untuk Gereja Maria Tak Bernoda, Kepanjen, jumlah jemaat mencapai 1.000 orang. Dimana misa Natal akan dimulai Minggu malam (24/12/2023) pukul 19.30 WIB.
Total ada 13 personel, termasuk lima personel dari Brimob Polda Jawa Timur yang akan berjaga di Gereja Santa Maria Tak Bernoda. Kepolisian juga akan melibatkan elemen masyarakat dan organisasi masyarakat (ormas) dari Banser Nahdlatul Ulama (NU) dan Kokam Muhamadiyah.
"Jadi pengamanan dalam misa natal kita libatkan seluruh elemen baik dari TNI-Polri, Pemkab Malang, dan Mitra Kamtibmas yang ada seperti dari rekan Banser dan Kokam Muhamadiyah. Jumlah personel kami yang kita kerahkan untuk gereja besar 13 personel. 5 dari Brimob Polda Jatim, 8 personel Samapta, dan juga tim pengamanan tertutup kita siapkan satu unit," jelasnya.
Terpisah Ketua Wilayah Santo Petrus Kanisius Kepanjen Petrus Mursidno menambahkan, pihaknya merasa senang dengan penjagaan dan pengamanan Polres Malang terhadap gereja diwilayahnya.
"Kami berterimakasih sekali, karena dengan pengamatan dan sterilisasi ini akan membawa kedamaian, ketenangan bagi jemaat untuk merayakan malam Natal tahun ini," ucap Petrus.
Sterilisasi area gereja ini melibatkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Bromo Batalyon B Polda Jawa Timur dan tim K-9. Sterilisasi dilakukan pada Sabtu sore (23/12/2023) di tengah persiapan gereja dalam memperingati natal.
Sterilisasi dilakukan dengan alat detektor bahan peledak kepada setiap mobil dan kendaraan yang masuk. Pemeriksaan mobil misalnya, tim menggeledah mobil hingga ke dalam. Sedangkan satu unit anjing pelacak dikerahkan untuk mengendus keberadaan benda-benda mencurigakan, termasuk bahan peledak.
Tak hanya di luar area gereja, area dalam gereja juga tidak luput dari perhatian petugas kepolisian. Setiap sudut gereja mulai dari bangku-bangku untuk ibadah, hingga mimbar depan untuk prosesi peribadatan disterilisasi. Anjing pelacak dari unit K-9 Polres Malang juga dilibatkan memeriksa seluruh isi ruangan yang digunakan untuk misa natal pada Minggu malam besok.
Kabag OPS Polres Malang Kompol Muhammad Bagus Kurniawan mengatakan, bahwa patroli dan pengecekan pengamanan bersama dengan Brimob Batalion B untuk memastikan kelancaran umat nasrani dalam melaksanakan ibadah misa menjelang perayaan Natal.
"Hari ini, kita pertama melakukan asesmen dan patroli bersama Brimob Batalion B, untuk melihat bagaimana besok puncak perayaan Natal di Kepanjen ini dapat berlangsung aman dan lancar. Besok kita lakukan sterilisasi kembali untuk memastikan tidak ada gangguan terkait keamanan jelang Natal," kata Bagus kepada wartawan usai melakukan sterilisasi, Sabtu sore.
Bagus menjelaskan, bahwa terdapat 248 gereja yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang. Namun skala prioritas dilakukan pengamanan terhadap 9 gereja, yang diprediksi dihadiri ribuan jemaat saat pelaksanaan misa natal.
"Namun kita skala prioritaskan kepada gereja-gereja yang jemaatnya di atas 1.000 orang. Dimana ada 9 gereja di Kabupaten Malang dengan jumlah jemaat di atas 500 hingga seribu orang lebih," jelasnya.
Bagus melanjutkan, untuk Gereja Maria Tak Bernoda, Kepanjen, jumlah jemaat mencapai 1.000 orang. Dimana misa Natal akan dimulai Minggu malam (24/12/2023) pukul 19.30 WIB.
Total ada 13 personel, termasuk lima personel dari Brimob Polda Jawa Timur yang akan berjaga di Gereja Santa Maria Tak Bernoda. Kepolisian juga akan melibatkan elemen masyarakat dan organisasi masyarakat (ormas) dari Banser Nahdlatul Ulama (NU) dan Kokam Muhamadiyah.
"Jadi pengamanan dalam misa natal kita libatkan seluruh elemen baik dari TNI-Polri, Pemkab Malang, dan Mitra Kamtibmas yang ada seperti dari rekan Banser dan Kokam Muhamadiyah. Jumlah personel kami yang kita kerahkan untuk gereja besar 13 personel. 5 dari Brimob Polda Jatim, 8 personel Samapta, dan juga tim pengamanan tertutup kita siapkan satu unit," jelasnya.
Terpisah Ketua Wilayah Santo Petrus Kanisius Kepanjen Petrus Mursidno menambahkan, pihaknya merasa senang dengan penjagaan dan pengamanan Polres Malang terhadap gereja diwilayahnya.
"Kami berterimakasih sekali, karena dengan pengamatan dan sterilisasi ini akan membawa kedamaian, ketenangan bagi jemaat untuk merayakan malam Natal tahun ini," ucap Petrus.
(hri)