Optimistis Raup Suara Kaum Hawa, Khofifah Siapkan Program Pro-Perempuan

Jum'at, 12 Januari 2018 - 17:49 WIB
Optimistis Raup Suara Kaum Hawa, Khofifah Siapkan Program Pro-Perempuan
Optimistis Raup Suara Kaum Hawa, Khofifah Siapkan Program Pro-Perempuan
A A A
SURABAYA - Bakal calon gubernur (bacagub) Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa optimistis mampu meraih mayoritas suara perempuan dalam Pilgub Jatim 2018. Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim menunjukkan, total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jatim mencapai 30.963.078 pemilih yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota se- Jatim. Dari jumlah itu, sekitar 15,5 juta pemilih adalah pemilih perempuan.

Berbekal pengalaman sebagai Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang basisnya sangat kuat di Jatim, Khofifah meyakini mampu memahami berbagai permasalahan, kepentingan, keinginan, dan harapan kaum perempuan.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Sosial, dirinya juga pernah menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Berbagai pengalaman yang saya dapat ini membuat saya sangat sensitif gender. Bagi saya, perempuan adalah ibu bangsa,” katanya, Jum’at (12/1/2018).

Khofifah mengaku sudah menyiapkan sejumlah program pembangunan pro-perempuan. Program tersebut antara lain menurunkan angka kematian ibu dan bayi, penguatan keterampilan, ekonomi dan bantuan modal usaha perempuan, dan lain sebagainya.

“Program-program tersebut menjadi komitmen saya untuk penguatan peran dan posisi perempuan yang tentu diharapkan mampu meraih dukungan suara perempuan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo meminta Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak untuk mengurangi kegiatan yang bersifat memberi ceramah.

Sebaiknya, kata dia, pasangan ini turun menyapa masyarakat. Langkah ini penting untuk mengikat hati para pemilih. “Prinsipnya, masyarakat sudah cerdas semua. Jangan berfikir rakyat itu masih belum cerdas. Makanya, turun langsung menjadi penting,” katanya.

Gubernur Jatim ini menyatakan, dengan sisa waktu 5 bulan, harus dimanfaatkan dengan baik. Yakni sering-sering bertemu simpatisan. Sementara agenda seremonial yang menghadirkan Khofifah dan Emil Dardak dalam satu panggung dikurangi. Isu yang disampaikan ke masyarakat harus beragam agar masyarakat jenuh.

“Lima bulan panjang sekali, maka isunya jangan itu-itu saja. Kalau tidak ada variasi masyarakat akan bosan mendengarnya,” ujarnya.

Orang nomor satu di Jatim ini menambahkan, pendekatan ke wilayah juga sangat penting. Ini untuk memahami sosio kultur masing-masing daerah. Cara tersebut bagi Soekarwo akan lebih efektif, karena spesifik menyentuh persoalan masing-masing warga di sebuah wilayah.

Terkait wilayah Madura dan Tapal Kuda yang kerap menijadi medan pertempuran, pihaknya menilai sudah tidak ada persoalan.

“Kesadaran masyarakat Madura semakin bagus. Tinggal bagaimana meningkatkan elektabilitas pasangan calon,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.9653 seconds (0.1#10.140)