Kasus Positif COVID-19 di Solo Tambah 7 Orang
loading...
A
A
A
Jumlah kasus positif corona virus (COVID-19) di Kota Solo terus membengkak, Jumat (7/8/2020). Tujuh kasus baru tercatat, dan dua diantaranya dari pasien suspect naik tingkat menjadi kasus terkonfirmasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, satu pasien suspect yang naik kelas berumur 72 tahun asal Kelurahan Sondakan. Sedangkan satu kasus naik kelas lainnya berumur 54 tahun asal Kelurahan Purwosari. "Tiga kasus lainnya hasil tracking kasus sebelumnya, serta sisanya berasal dari masyarakat umum," kata Siti Wahyuningsih, Jumat (7/8/2020).
Tiga kasus baru dari pengembangan tracking, dua diantaranya berasal dari Kelurahan Mojosongo. Namun keduanya berasal dari dua kasus yang berbeda. Sedangkan satu kasus lagi dari Kelurahan Baluwarti.
Sementara, dua kasus sisanya terdeteksi ketika menjalani uji swab mandiri. Satu orang dari Kelurahan Kedunglumbu dan satu lagi dari Kelurahan Banyuanyar.
Diperkirakan, keduanya menjalani swab mandiri karena hendak bepergian atau pekerjaannya membutuhkan uji swab. Mengenai hasil swab secara PCR terhadap kontak erat seorang pegawai Bagian Humas dan Protokol Setda Solo yang positif COVID-19, sejauh ini belum diketahui.
Demikian pula kontak Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Etty Retnowati yang juga positif Covid-19, juga belum diketahui. Spesimen mereka dikirim ke sejumlah laboratorium berbeda.
Sehingga kemungkinan besar masih mengantre. Selain itu, keterlambatan kiriman reagen membuat hasilnya lebih lama dari waktu normal. Spesimen ada yang dikirim ke Salatiga dan Semarang.
Sebab laboratorium Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kala itu tutup beberapa hari. "Spesimen pengambilan hari pertama dan kedua bahkan ada yang dikirim ke dua laboratorium berbeda," jelasnya.
Siti menegaskan, satu gedung di Kompleks Balai Kota Solo yang ditutup sementara bisa kembali beroperasi Senin (10/7/2020) mendatang.
Namun, pegawai yang hasil uji swabnya belum keluar, wajib di rumah untuk menjalani karantina mandiri. Kontak pegawai Humas Protokol sebanyak 10 orang yang merupakan rekan sekantor. Mereka wajib bekerja dari rumah, dan baru diperkenankan masuk setelah hasil lab keluar dan dinyatakan negatif COVID-19. (Baca: Nelayan Ini Baru Diketahui Hilang saat Kapal Berlabuh).
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, kumulatif kasus COVID-19 menembus 297 orang. Sebanyak 248 orang dinyatakan sembuh, 27 karantina mandiri, 12 dirawat inap dan 10 meninggal dunia. Catatan kumulatif pasien suspect menyentuh 1.036 orang. Rinciannya 973 sembuh, 13 dirawat inap, 2 karantina mandiri, dan 45 meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, satu pasien suspect yang naik kelas berumur 72 tahun asal Kelurahan Sondakan. Sedangkan satu kasus naik kelas lainnya berumur 54 tahun asal Kelurahan Purwosari. "Tiga kasus lainnya hasil tracking kasus sebelumnya, serta sisanya berasal dari masyarakat umum," kata Siti Wahyuningsih, Jumat (7/8/2020).
Tiga kasus baru dari pengembangan tracking, dua diantaranya berasal dari Kelurahan Mojosongo. Namun keduanya berasal dari dua kasus yang berbeda. Sedangkan satu kasus lagi dari Kelurahan Baluwarti.
Sementara, dua kasus sisanya terdeteksi ketika menjalani uji swab mandiri. Satu orang dari Kelurahan Kedunglumbu dan satu lagi dari Kelurahan Banyuanyar.
Diperkirakan, keduanya menjalani swab mandiri karena hendak bepergian atau pekerjaannya membutuhkan uji swab. Mengenai hasil swab secara PCR terhadap kontak erat seorang pegawai Bagian Humas dan Protokol Setda Solo yang positif COVID-19, sejauh ini belum diketahui.
Demikian pula kontak Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Etty Retnowati yang juga positif Covid-19, juga belum diketahui. Spesimen mereka dikirim ke sejumlah laboratorium berbeda.
Sehingga kemungkinan besar masih mengantre. Selain itu, keterlambatan kiriman reagen membuat hasilnya lebih lama dari waktu normal. Spesimen ada yang dikirim ke Salatiga dan Semarang.
Sebab laboratorium Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kala itu tutup beberapa hari. "Spesimen pengambilan hari pertama dan kedua bahkan ada yang dikirim ke dua laboratorium berbeda," jelasnya.
Siti menegaskan, satu gedung di Kompleks Balai Kota Solo yang ditutup sementara bisa kembali beroperasi Senin (10/7/2020) mendatang.
Namun, pegawai yang hasil uji swabnya belum keluar, wajib di rumah untuk menjalani karantina mandiri. Kontak pegawai Humas Protokol sebanyak 10 orang yang merupakan rekan sekantor. Mereka wajib bekerja dari rumah, dan baru diperkenankan masuk setelah hasil lab keluar dan dinyatakan negatif COVID-19. (Baca: Nelayan Ini Baru Diketahui Hilang saat Kapal Berlabuh).
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, kumulatif kasus COVID-19 menembus 297 orang. Sebanyak 248 orang dinyatakan sembuh, 27 karantina mandiri, 12 dirawat inap dan 10 meninggal dunia. Catatan kumulatif pasien suspect menyentuh 1.036 orang. Rinciannya 973 sembuh, 13 dirawat inap, 2 karantina mandiri, dan 45 meninggal dunia.
(nag)