Siasat Panembahan Senopati Utus Wanita Cantik Bikin Pasukan Madiun Tercerai Berai

Rabu, 29 November 2023 - 07:09 WIB
loading...
Siasat Panembahan Senopati Utus Wanita Cantik Bikin Pasukan Madiun Tercerai Berai
Panembahan Senopati yang merintis dan memimpin Kerajaan Mataram menggunakan siasat dan strategi khusus dalam menaklukkan sejumlah wilayah di Jawa Timur. Foto/dok.kebudayaan.jogjakarta.go.id
A A A
PANEMBAHAN Senopati yang merintis dan memimpin Kerajaan Mataram menggunakan siasat dan strategi khusus dalam menaklukkan sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Suatu saat, wanita cantik pernah dimanfaatkan oleh Kerajaan Mataram saat menaklukkan Madiun. Taktik ini begitu cerdas ketika Mataram dikuasai oleh Panembahan Senopati, usai peristiwa penaklukan Surabaya oleh tentara Mataram.



Pasukan besar Mataram terus bergerak berusaha menaklukkan wilayah-wilayah di timur ibu kota, salah satunya Madiun. Di sana tentara Mataram berusaha menduduki Madiun, tetapi jumlah prajurit Madiun jauh lebih banyak daripada Mataram.



Saat itu adipati Madiun juga tengah mengumpulkan para bupati untuk mempersiapkan pasukan masing-masing menghadapi gelombang serangan dari Mataram. Bentrokan pun pecah antara kedua kekuatan itu.

Mataram menghadapi serangan besar dari Madiun dan Ponorogo.

Tetapi Panembahan Senopati adalah komandan yang cerdas, sadar jumlah pasukannya kalah. Panembahan Senopati menjalankan strategi tipu muslihat dengan pura-pura menyerah kepada Madiun, sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati Hingga Amangkurat II" tulisan Peri Mardiono.



Pernyataan menyerah itu ditulis di dalam sebuah surat yang diantarkan seorang wanita cantik ke Madiun.

Setelah surat diterima oleh Adipati Madiun, maka isi surat itu langsung disebarkan ke seluruh bupati yang awalnya membantu Madiun.

Pengumuman ini membuat para bupati dan pasukannya bubar serta menarik diri untuk pulang. Ketika sekutu Madiun sudah mulai pulang, maka Madiun tinggallah sendirian.

Saat itulah, Panembahan Senopati langsung bergerak menuju Kota Madiun, menggerakkan pasukan dan melakukan penyerangan.

Serangan Panembahan Senopati yang sifatnya mendadak ini membuat Madiun kalang kabut dan adipatinya pun lari meninggalkan pura.

Madiun pun berhasil dikuasai oleh pasukan Mataram yang dipimpin Panembahan Senopati secara mudah. Kemudian Mataram bisa langsung mencaplok wilayah Pasuruan, Kediri, dan Ponorogo.

Namun penaklukan Panembahan Senopati ke wilayah Jawa bagian timur ini gagal menaklukkan Blambangan, Panarukan, dan Pulau Bali. Ketiga wilayah itu masih tetap menjadi sebuah wilayah merdeka.

Sementara di wilayah barat, sejumlah wilayah yang masih merdeka alias belum dikuasai oleh Mataram di masa pemerintahan Panembahan Senopati adalah Kedu, Bagelen, Banyumas, dan bagian selatan Cirebon.

Lalu wilayah di pesisir utara Jawa yakni Rembang, Pati, Demak, dan Pekalongan, berhasil ditundukkan oleh Mataram.

Awalnya, Pati bersama Demak juga melakukan perlawanan terhadap Mataram. Bahkan tentara mereka sempat mendekati Mataram. Tetapi pada akhirnya Pati dan Demak, berhasil ditaklukkan oleh Panembahan Senopati dan pasukan kudanya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1879 seconds (0.1#10.140)