Sidak Bengawan Solo, Ganjar Temukan Pipa Siluman dan Bangkai Babi

Kamis, 06 Agustus 2020 - 15:57 WIB
loading...
Sidak Bengawan Solo,...
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo melakukan sidak ke sungai Bengawan Solo di Kabupaten Karanganyar, Kamis (6/8/2020). Foto/Dok. Humas Pemprov Jateng
A A A
KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak ke sungai Bengawan Solo di Kabupaten Karanganyar, Kamis (6/8/2020). Sidak dilakukan untuk memastikan tidak ada pencemaran yang dilakukan perusahaan-perusahaan di bantaran sungai dengan cara membuang limbah ke sungai.

(Baca juga: Bawa Parang dan Batu, Warga dan Karyawan PT Merbau Bentrok )

Dalam sidak tersebut, Ganjar harus berjalan kaki menyusuri sawah-sawah dan kebun petani untuk melihat secara langsung kondisi sungai Bengawan Solo dan sungai Sroyo, yang merupakan anak sungai Bengawan Solo. Meski menggunakan pakaian adat beskap dan memakai sarung batik, namun tak menghalangi langkah Ganjar blusukan sampai ke tepian sungai.

Dari pantauannya di Sungai Sroyo, ia menemukan adanya pipa siluman dari perusahaan yang langsung membuang limbah ke sungai. Bau yang ditimbulkan di sungai itu tercium cukup pekat dan busuk. Sementara di Bengawan Solo, Ganjar menemukan adanya bangkai babi yang mengambang di sungai dengan warna hitam itu.

Beberapa perusahaan besar maupun ternak babi yang ada di bantaran sungai langsung didatangi Ganjar. Kepada manajemen perusahaan maupun peternak babi, Ganjar meminta mereka menghentikan pembuangan limbah secara langsung ke sungai dan segera memperbaiki pengelolaan limbahnya.

"Tadi ada satu yang belum memperbaiki, terus saya minta ke perusahaan, ya jangan pakai pipa siluman. Dia mengelak, tapi saya sudah melihat secara langsung di lapangan. Mereka berjanji akan memperbaiki besok, dan saya minta laporannya setiap hari," kata Ganjar .

(Baca juga: Santap Bersama Dihajatan, Ratusan Warga Babat Keracunan Makanan )

Sidak itu dilakukan untuk menagih komitmen para perusahaan besar maupun peternak babi yang ada di bantaran sungai Bengawan Solo untuk tidak membuang limbah ke sungai. Komitmen itu ditandatangani secara bersama pada Desember 2019 lalu dan batas waktunya sampai Desember akhir tahun ini.

"Sebelum sampai Desember, ini sudah saya tagih dan lihat progresnya. Tadi ketemu sama perusahaan alkohol, dia berjanji akan menghentikan produksi sebentar untuk perbaikan pengelolaan IPAL dan kita hormati," terangnya.

Memang permasalahan terjadi pada peternak babi. Menurut Ganjar , banyak peternak yang tidak memiliki IPAL sehingga membuang kotoran hingga bangkai babi ke sungai.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1701 seconds (0.1#10.140)