Demiz Silaturahmi ke PDIP dan Perindo, Ini Reaksi Gerindra-PKS

Rabu, 18 Oktober 2017 - 14:26 WIB
Demiz Silaturahmi ke PDIP dan Perindo, Ini Reaksi Gerindra-PKS
Demiz Silaturahmi ke PDIP dan Perindo, Ini Reaksi Gerindra-PKS
A A A
BANDUNG - Deddy Mizwar atau Demiz belum lama ini melakukan silaturahmi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Langkah Demiz itu justru didukung oleh dua partai pengusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Jabar Partai Gerindra Bucky Wikagoe mengatakan, dinamika politik jelang Pilgub Jabar 2018 saat ini masih cair. Artinya, semua bisa berubah.

Namun, koalisi PKS dengan Gerindra sudah paten. Bahkan bisa dikatakan, PKS dan Gerindra adalah sekutu abadi. Untuk saat ini, PKS dan Gerindra masih menjagokan pasangan Deddy Mizwar (Demiz)-Ahmad Syaiku.

Munculnya isu koalisi poros baru yang disebut-sebut digagas PKS dengan beberapa parpol, bukan membentuk koalisi baru, melainkan PKS dan Gerindra memperluas koalisi demi memenangkan Pilgub Jabar 2018.

"Semangat kami (PKS-Gerindra) saat ini memperluas koalisi. Makanya, kami mendukung Dedi Mizwar membuka komunikasi politik dengan pihak dan parpol mana pun, termasuk dengan PDIP dan Perindo. Kalau semua mendukung Demiz kan lebih baik," kata Bucky ditemui seusai menjadi pembicara dalam diskusi Obrolan Teras Sindo (OTS) di Alas Daun, Jalan Citarum, Kota Bandung.

Disinggung terkait pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bahwa DPP Gerindra membuka peluang bagi daerah untuk mengajukan calon lain, selain Demiz-Ahmad Syaiku, Bucky mengemukakan, pernyataan tersebut harus dimaknai bahwa Gerindra tidak sentralistik.

Gerindra membuka ruang bagi daerah untuk menyampaikan aspirasi. "Pimpinan parpol di pusat merespons juga aspirasi tokoh-tokoh di Jawa Barat. Pimpinan pusat mengolah dan pada waktunya dihasilkan pasangan calon yang memenuhi harapan masyarakat," tandas Bucky.

Sedangkan Wakil Ketua DPRD Jabar dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Haris Yuliana menilai, jangankan sekutu, 'segajah' dengan Gerindra, PKS sangat menyambut baik. Sebab, PKS sangat menikmati koalisi dengan Gerindra sejak Pilpres 2014 sampai saat ini. Kemesraan PKS-Gerindra pun semakin kuat di Jabar.

Artinya, koalisi PKS-Gerindra tidak ada masalah. Komunikasi polisi baik di tingkat daerah maupun DPP, aman dan nyaman. Munculnya koalisi poros baru dan lain-lain, dinamika politik biasa saja.

"Sesuai kesepakatan awal, pasangan Demiz-Ahmad Syaiku yang bakal diusung PKS dan Gerindra. Sampai saat ini belum di-SK-kan, memang betul. Soal perubahan pasangan calon yang bakal diusung nanti, itu keputusannya ada di pusat (DPP). Semua masih bergulir, melihat dinamika yang ada," kata Haris ditemui di tempat sama.

Disinggung tentang langkah Demiz menjalin komunikasi politik dengan PDIP dan Perindo, Haris mengemukakan, pihaknya mendorong Demiz sebagai bakal cagub yang diusung PKS-Gerindra untuk menjalin komunikasi dengan seluruh stakeholder di Jabar.

"Karena semua itu (komunikasi) harus dilakukan. Tidak boleh menutup diri. Kalau perlu semua parpol diajak berkomunikasi. Sebab komposisi politik masih dinamis. Kami belum tahu akan berakhir di mana," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8003 seconds (0.1#10.140)