Ditemukan 270 Kasus DBD di Cimahi, Masyarakat Diminta Waspada saat Musim Pancaroba

Jum'at, 10 November 2023 - 13:31 WIB
loading...
Ditemukan 270 Kasus DBD di Cimahi, Masyarakat Diminta Waspada saat Musim Pancaroba
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mencatat hingga September tahun ini kasus demam berdarah dangue (DBD) sudah mencapai 270 orang. Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
A A A
CIMAHI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mencatat hingga September tahun ini kasus demam berdarah dangue (DBD) sudah mencapai 270 orang. Dua orang di antaranya meninggal dunia usai terkena gigitan nyamuk aedes aegypti.

"Kalau untuk di Kota Cimahi sampai bulan September 2023 sudah 270 kasus. Kasus meninggal ada dua awal tahun," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini di Puskesmas Citeureup, Jumat (10/11/2023).

Dirinya mengungkapkan, jumlah kasus DBD tahun ini memang mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 675 orang. "Kita nenurun lebih dari 50 persen tahun kemarin 675 saat ini 270. Khusus September ini ada 22 kasus," ucap Dwihadi.

Dwihadi membeberkan, penurunan kasus DBD tahun ini dikarenakan sejumlah faktor. Di antaranya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Faktor lainnya dikarenakan kemarau panjang yang membuat perkembangan nyamuk penyebab DBB yakni jenis aedes aegypti menjadi berkurang karena tidak adanya genangan air.



"Penyebab penurunan ada beberapa faktor, pertama kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemberantasan jentik. Kemudian saat ini memang kemarau panjang sehingga bisa diperkirakan genangan air berkurang," jelas Dwihadi.

Meski ada penurunan kasus, Dwihadi meminta masyarakat untuk tetap waspada karena saat memasuki musim pancaroba atau peralihan. Sebab biasanya musim peralihan ini akan menyisakan genangan-genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk.

"Antisipasi kami berharap masyarakat memberantas sarang nyamuk, apalagi dengan musim pancaroba hujannya yang tidak terus-meneurs berarti meninggalkan sisa genangan air. Nah genangan air ini yang perlu kita perhatikan," imbuh dia.

Dwihadi juga mengingatkan bahwa nyamuk aedes aegypti tak hanya berkembangbiak di luar rumah. Namun sangat berpotensi juga hidup di dalam rumah seperti sangkar burung dan genangan air sisa dispenser.

"Ini sering ditemukan di dalam rumah dan usahakan jangan ada gantungan cucian di dalam rumah," pungkas Dwihadi.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1149 seconds (0.1#10.140)