Pola Serangan Terorisme berubah, BNPT Minta Mahasiswa Unnes Waspada

Jum'at, 10 November 2023 - 06:03 WIB
loading...
A A A
Selain itu sel-sel teroris ini juga berupaya masuk seperti ingin membuat partai politik. Dari strategi menggunakan peluru, bullet, sekarang menggunakan bailout atau menggunakan kotak suara. BNPT sudah menghentikan di mana ada calon partai yang isinya mengusung ideologi kekerasan.

“Kalau sudah bisa masuk dan memiliki partai, apalagi bisa masuk ke DPR di Senayan atau di daerah nantinya mereka bisa merumuskan aturan yang sangat bertentangan dengan kehidupan kita sebagai suatu bangsa yang dibangun dari berbagai macam perbedaan yang ada. Tentunya ini harus hati-hati betul, karena kalau tidak ini bisa akan menimbulkan suatu perpecahan di Indonesia yang kita cintai ini,” kata mantan Gubernur Akpol ini.

Sedangkan untuk para kaum perempuan, menurutnya juga tidak sedikit di kalangan perempuan yang sudah dieksploitasi, dibohongin dan dimanipulasi untuk menjadi jaringan daripada terorisme.

Bahkan ada yang menjadi pelatih untuk pelatihan, ada yang menjadi pelaku bom bunuh diri, ada yang menjadi recruiter, ada juga yang menjadi simpatisan dan ada juga yang membawa suami dan anaknya untuk melakukan bom bunuh diri seperti yang terjadi di Surabaya tahun 2018 lalu.

“Apa ada ajaran agama yang mengajarkan seperti itu, membawa suami, membawa anak-anak untuk menjadi pelaku bom bunuh diri,” ujar Rycko.

Kepala BNPT menekankan kepada para mahasiswa, ada dua upaya yang harus dilakukan para mahasiswa dalam menghadapi ideologi kekerasan ini. Pertama mengenal ciri-cirinya atau karakternya, polanya dan juga modus operandinya. Kedua adalah memperkuat rasa kebangsaan.

Memperkuat rasa kebangsaan bagi para generasi muda saat ini adalah dengan menggunakan pengetahuan, seperti rajin membaca.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1270 seconds (0.1#10.140)