Poros Baru Munculkan 8 Nama Kandidat Cagub Jabar
A
A
A
BANDUNG - Kerja sama yang dibangun Partai Gerindra, Partai Demokrat, PPP, dan PAN dalam wadah Poros Baru mulai menunjukkan hasil. Meski sifatnya masih cair, Poros Baru memunculkan delapan kandidat cagub Jabar.
Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi menegaskan, pihaknya bersama Partai Demokrat, PPP, dan PAN sepakat meneruskan kerja sama dalam kontestasi Pilgub Jabar 2018, termasuk Pilkada Serentak di 16 kabupaten/kota di Jabar.
Terlebih, pihaknya beserta pimpinan parpol Poros Baru lainnya telah diberi keleluasaan oleh pengurus di tingkat pusat untuk menjalin komunikasi politik dengan partai-partai lainnya.
"Karena kan yang tahu kondisi partai di daerah adalah pengurus partai daerah itu sendiri. Kami berharap segera menemukan formulasi yang tepat demi menjaga marwah partai di daerah," tutur Mulyadi dalam pertemuan poros baru di Kantor DPD Partai Gerindra Jabar, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Rabu (11/10/2017).
Dalam pertemuan yang dihadiri Ketua DPW PAN Jabar Ahmad Najib Qodratullah, Sekretaris DPW PPP Jabar Pepep Syaiful Hidayat, dan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Sulanjana beserta jajarannya itu, Poros Baru akhirnya sepakat memunculkan nama-nama kandidat cagub Jabar.
Mulyadi menyebutkan, Demokrat mengusulkan tiga nama, yakni Iwan Sulandjana, Dede Yusuf Macan Effendi, dan Herman Khaeron. Kemudian, PPP mengusulkan Uu Ruzhanul Ulum dan Asep Maoshul, serta PAN mengusulkan Desy Ratnasari. "Sementara Gerindra, saya sendiri Mulyadi dan Burhanudin Abdullah," sebut Mulyadi.
Pasca pengumuman nama-nama kandidat cagub Jabar tersebut, Poros Baru sepakat untuk segera menggelar survei terhadap nama-nama kandidat yang diusulkan sebelum ditetapkan sebagai kandidat cagub/cawagub yang akan diusung di Pilgub Jabar 2018.
"Nanti kita akan tunjuk lembaga survei yang kredibel untuk menyurvei masing-masing nama yang diusulkan ini," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Mulyadi, Poros Baru pun akan menggelar kegiatan yang diberi nama "Poros Baru Mendengar". Lewat kegiatan tersebut, Poros Baru bersama seluruh stakeholder di Jabar akan berdiskusi terkait masa depan Jabar yang lebih baik.
"Selain untuk menjadikan pilkada di Jabar kondusif, kami juga berharap pilkada di Jabar melahirkan pemimpin yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat," katanya.
Mulyadi mengatakan, pihaknya akan fokus menggodok nama-nama yang diusulkan masing-masing parpol Poros Baru. Dia menegaskan, Poros Baru tidak ingin terjebak melirik nama-nama beken yang sudah bermunculan, seperti Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi.
"Kami tidak ingin terjebak pada kandidat yang punya elektabilitas, namun jauh dari kualitas untuk membangun Jabar," tandasnya.
Ketua DPW PAN Jabar Ahmad Najib Qudratullah menilai positif langkah yang dilakukan Poros Baru. Dengan langkah ini, Poros Baru ingin memberikan pilihan calon pemimpin alternatif kepada masyarakat di ajang Pilgub Jabar 2018.
"Bagi PAN, kami melihatnya sebagai terobosan baru sekaligus untuk memecah kebuntuan yang selama ini terjadi. Langkah ini pun menjadi alternatif, sehingga masyarakat punya banyak pilihan dan jalannya pilkada tentu akan lebih semarak," tutur Najib seraya berharap, segera terbangun konsensus yang nantinya diteruskan kepada pengurus pusat masing-masing parpol.
Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi menegaskan, pihaknya bersama Partai Demokrat, PPP, dan PAN sepakat meneruskan kerja sama dalam kontestasi Pilgub Jabar 2018, termasuk Pilkada Serentak di 16 kabupaten/kota di Jabar.
Terlebih, pihaknya beserta pimpinan parpol Poros Baru lainnya telah diberi keleluasaan oleh pengurus di tingkat pusat untuk menjalin komunikasi politik dengan partai-partai lainnya.
"Karena kan yang tahu kondisi partai di daerah adalah pengurus partai daerah itu sendiri. Kami berharap segera menemukan formulasi yang tepat demi menjaga marwah partai di daerah," tutur Mulyadi dalam pertemuan poros baru di Kantor DPD Partai Gerindra Jabar, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Rabu (11/10/2017).
Dalam pertemuan yang dihadiri Ketua DPW PAN Jabar Ahmad Najib Qodratullah, Sekretaris DPW PPP Jabar Pepep Syaiful Hidayat, dan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Sulanjana beserta jajarannya itu, Poros Baru akhirnya sepakat memunculkan nama-nama kandidat cagub Jabar.
Mulyadi menyebutkan, Demokrat mengusulkan tiga nama, yakni Iwan Sulandjana, Dede Yusuf Macan Effendi, dan Herman Khaeron. Kemudian, PPP mengusulkan Uu Ruzhanul Ulum dan Asep Maoshul, serta PAN mengusulkan Desy Ratnasari. "Sementara Gerindra, saya sendiri Mulyadi dan Burhanudin Abdullah," sebut Mulyadi.
Pasca pengumuman nama-nama kandidat cagub Jabar tersebut, Poros Baru sepakat untuk segera menggelar survei terhadap nama-nama kandidat yang diusulkan sebelum ditetapkan sebagai kandidat cagub/cawagub yang akan diusung di Pilgub Jabar 2018.
"Nanti kita akan tunjuk lembaga survei yang kredibel untuk menyurvei masing-masing nama yang diusulkan ini," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Mulyadi, Poros Baru pun akan menggelar kegiatan yang diberi nama "Poros Baru Mendengar". Lewat kegiatan tersebut, Poros Baru bersama seluruh stakeholder di Jabar akan berdiskusi terkait masa depan Jabar yang lebih baik.
"Selain untuk menjadikan pilkada di Jabar kondusif, kami juga berharap pilkada di Jabar melahirkan pemimpin yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat," katanya.
Mulyadi mengatakan, pihaknya akan fokus menggodok nama-nama yang diusulkan masing-masing parpol Poros Baru. Dia menegaskan, Poros Baru tidak ingin terjebak melirik nama-nama beken yang sudah bermunculan, seperti Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi.
"Kami tidak ingin terjebak pada kandidat yang punya elektabilitas, namun jauh dari kualitas untuk membangun Jabar," tandasnya.
Ketua DPW PAN Jabar Ahmad Najib Qudratullah menilai positif langkah yang dilakukan Poros Baru. Dengan langkah ini, Poros Baru ingin memberikan pilihan calon pemimpin alternatif kepada masyarakat di ajang Pilgub Jabar 2018.
"Bagi PAN, kami melihatnya sebagai terobosan baru sekaligus untuk memecah kebuntuan yang selama ini terjadi. Langkah ini pun menjadi alternatif, sehingga masyarakat punya banyak pilihan dan jalannya pilkada tentu akan lebih semarak," tutur Najib seraya berharap, segera terbangun konsensus yang nantinya diteruskan kepada pengurus pusat masing-masing parpol.
(zik)