Dinkes Bandung Barat: Warga Cianjur Suspect Cacar Monyet Penyintas HIV
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebutkan penanganan terhadap pria yang diduga atau suspect cacar monyet yang ditemukan pihaknya sudah diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.
Sebelumnya Dinas Kesehatan KBB melalui Puskesmas Padalarang menemukan seorang pria asal Cianjur yang diduga terkena wabah cacar monyet atau monkeypox. Namun, pasien tersebut bukan warga KBB, melainkan asal Kabupaten Cianjur.
”Iya (diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur), yang bersangkutan bukan warga KBB, warga Kabupaten Cianjur,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan KBB KBB, Nurul Rasihan, Kamis (9/11/2023).
Namun, sebelum penanganan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, kondisi pria yang diduga terkena wabah cacar monyet itu tidak terlalu berat. ”Kondisinya gak berat. Masih bisa berobat jalan dan sekarang sudah kembali ke rumahnya di Cianjur,” ucapnya.
Pria asal Cianjur yang ditemukan suspect cacar monyet merupakan penyintas HIV yang rutin melakukan pemeriksaan di Puskesmas Padalarang, KBB. Dia rutin menjalani terapi antiretroviral (ARV) di Puskesmas Padalarang untuk mengurangi risiko penularan HIV.
Pasien tersebut mulai terdeteksi suspect cacar monyet ketika memeriksakan kesehatannya di Puskesmas Padalarang. ”Pasien ODHIV yang terdiagnosis di Puskesmas Padalarang di bulan September. Pasien menjalani pengobatan ARV dari Puskesmas Padalarang,” ungkap dia.
Sejak September lalu pria tersebut menjalani kontrol rutin mengenai HIV yang dideritanya. Pria asal Cianjur itupun memilih menghuni sebuah kontrakan di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Kemudian awal November ini yang bersangkutan mengeluhkan adanya bruntus di tubuhnya sehingga akhirnya memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Padalarang. 1 November 2023 kemarin yang bersangkutan berobat ke Puskesmas Padalarang.
Kedatangannya untuk memeriksakan keluhan yang dirasakannya yaitu adanya lesi (bruntus) di badan yang disertai demam. Petugas kesehatan menyarankan yang bersangkutan untuk menjalani perawatan di rumah.
Namun tiga hari kemudian pasien tersebut datang kembali dengan keluhan bruntus di bagian tubuhnya semakin parah. ”Setelah diobati selama 3 hari, yang bersangkutan kontrol kembali dengan keluhan muncul vesikel di badannya dan langsung diberikan pengobatan,” pungkasnya.
Sebelumnya Dinas Kesehatan KBB melalui Puskesmas Padalarang menemukan seorang pria asal Cianjur yang diduga terkena wabah cacar monyet atau monkeypox. Namun, pasien tersebut bukan warga KBB, melainkan asal Kabupaten Cianjur.
”Iya (diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur), yang bersangkutan bukan warga KBB, warga Kabupaten Cianjur,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan KBB KBB, Nurul Rasihan, Kamis (9/11/2023).
Namun, sebelum penanganan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, kondisi pria yang diduga terkena wabah cacar monyet itu tidak terlalu berat. ”Kondisinya gak berat. Masih bisa berobat jalan dan sekarang sudah kembali ke rumahnya di Cianjur,” ucapnya.
Pria asal Cianjur yang ditemukan suspect cacar monyet merupakan penyintas HIV yang rutin melakukan pemeriksaan di Puskesmas Padalarang, KBB. Dia rutin menjalani terapi antiretroviral (ARV) di Puskesmas Padalarang untuk mengurangi risiko penularan HIV.
Pasien tersebut mulai terdeteksi suspect cacar monyet ketika memeriksakan kesehatannya di Puskesmas Padalarang. ”Pasien ODHIV yang terdiagnosis di Puskesmas Padalarang di bulan September. Pasien menjalani pengobatan ARV dari Puskesmas Padalarang,” ungkap dia.
Sejak September lalu pria tersebut menjalani kontrol rutin mengenai HIV yang dideritanya. Pria asal Cianjur itupun memilih menghuni sebuah kontrakan di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Kemudian awal November ini yang bersangkutan mengeluhkan adanya bruntus di tubuhnya sehingga akhirnya memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Padalarang. 1 November 2023 kemarin yang bersangkutan berobat ke Puskesmas Padalarang.
Kedatangannya untuk memeriksakan keluhan yang dirasakannya yaitu adanya lesi (bruntus) di badan yang disertai demam. Petugas kesehatan menyarankan yang bersangkutan untuk menjalani perawatan di rumah.
Namun tiga hari kemudian pasien tersebut datang kembali dengan keluhan bruntus di bagian tubuhnya semakin parah. ”Setelah diobati selama 3 hari, yang bersangkutan kontrol kembali dengan keluhan muncul vesikel di badannya dan langsung diberikan pengobatan,” pungkasnya.
(ams)