Brutal! 5 Tenaga Kesehatan yang Menangani Warga Korban Bencana Kelaparan di Yahukimo Diserang KKB

Rabu, 01 November 2023 - 19:42 WIB
loading...
A A A
"Memang situasi sudah tidak seperti biasa. Mereka turun, kami lagi di dalam rumah perawat, mereka (KKB) dari ujung bandara sudah berteriak, saya bilang masuk semua satu kamar tidak boleh ada yang keluar," katanya.



Namun, salah satu korban atas nama Adrianus panik dan melompat ke luar jendela yang akhirnya ia mendapat penganiayaan dengan dipotong di bagian tangan. Setelah Adrianus ditangkap, kelima korban dikumpulkan di tengah lapangan terbang dan diinterogasi.

Angganita Mandowen melanjutkan, ia bersama keempat tenaga kesehatan lainnya dicurigai sebagai intelijen. Hal ini diutarakan sendiri oleh salah satu pelaku, yang menanyakan dan meminta KTP para korban. Di saat bersamaan, kelima tenaga kesehatan juga dianiaya.

"Mereka (pelaku) kaget, saat saya ke luar dengan atribut masyarakat. Lalu mereka bertanya 'kalian menyamar?'. Saya bilang tidak, kami memang orang kesehatan, kami tidak menyamar," tururnya.

"Rekan-rekan saya ditendang, dipukul, saya mencoba halau, jadi saya juga kena tendang. Mereka lalu meminta KTP, puji Tuhan dengan identitas yang kami kumpulkan, kami semua tidak dibunuh," ucapnya.

Dalam interogasi itu, para pelaku sempat mengaku sebagai bagian dari KKB Kodap XVI Yahukimo. "Saat menganiaya kami, mereka sempat bilang dari Batalyon Silimo Kodap XVI," katanya.



Anggota KKB yang melakukan serangan brutal terhadap para tenaga kesehatan ini, juga menanyakan maksud pemerintah mengirim bantuan bahan makanan ke Amuma. Kelompok itu membantah warga di Amuma menderita kelaparan.

Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli mengaku sangat kecewa dengan aksi penyerangan terhadap para tenaga kesehatan tersebut. Dia menegaskan, para tenaga kesehatan menjalankan tugas yang mulia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2590 seconds (0.1#10.140)