Gerindra Merapat ke Poros Baru, Demokrat Jabar Senang Sekaligus Bingung

Rabu, 13 September 2017 - 15:24 WIB
Gerindra Merapat ke Poros Baru, Demokrat Jabar Senang Sekaligus Bingung
Gerindra Merapat ke Poros Baru, Demokrat Jabar Senang Sekaligus Bingung
A A A
BANDUNG - Partai Demokrat menyambut positif rencana Gerindra yang akan merapat ke poros baru yang diisi Demokrat, PPP, dan PAN untuk menyongsong Pilgub Jawa Barat 2018. Gerindra sendiri sudah mencabut dukungannya terhadap Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.

Dalam waktu dekat ini, Ketua DPD Partai Gerindra Mulyadi mengaku akan bertemu dengan para petinggi ketiga partai itu. Salah satu poinnya adalah membahas kemungkinan kerja sama untuk menatap Pilgub Jabar.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Iwan Sulandjana mengaku senang. Sebab, jika Gerindra benar-benar bergabung, maka poros baru yang dibentuknya akan semakin kuat.

"Kita dari poros baru tentunya senang, dengan tambahan dari Gerindra, berarti 25 kursi (dari Demokrat, PPP, dan PAN) ditambah 11 kursi (dari Gerindra), total jadi 36 kursi, ya cukup kuat lah," kata Iwan saat
dikonfirmasi, Rabu (13/9/2017).

Meskipun senang, dalam saat bersamaan Iwan mengaku bingung dengan Gerindra. Sebab, di Gerindra saat ini ada dua pernyataan terkait pencabutan dukungan terhadap Demiz-Syaikhu. Di sisi lain, petinggi DPP Partai Gerindra menyatakan pencabutan itu tidak benar.

Iwan sendiri membenarkan akan bertemu dengan Mulyadi waktu dekat. Tidak hanya dengannya, pertemuan itu juga akan dihadiri petinggi PPP dan PAN Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, ia akan mempertanyakan soal sikap Gerindra yang sebenarnya.

"Yang jadi pertanyaan kita, kan selama ini Gerindra tuh selalu pro-kontra masalah dukungan ke Demiz-Syaikhu. Jadi kalah kita lihat, yang satu membantah, yang satu mengiyakan. Untuk itulah yang akan kami pertanyakan nanti dalam pertemuan bagaimana sih sebenarnya (sikap Gerindra terhadap Demiz-Syaikhu). Karena dengan berbalas pantun, kan kita yang jadi bingung," jelas Iwan.

Dia meyakini Mulyadi tidak akan berbicara sembarangan terkait pencabutan dukungan terhadap Demiz-Syaikhu, termasuk langkah ke depan. Mulyadi pasti memiliki alasan atau dasar yang kuat kenapa menyatakan mencabut dukungan tersebut.

"Seperti saya misalnya Ketua DPD, ngomong seenaknya enggak mungkin. Jadi, makanya itu yang ingin kami tahu, ayo kita duduk bareng, coba bagaimana ceritanya," tutur Iwan.

Demokrat bersama PPP dan PAN sendiri menurutnya sangat terbuka jika Gerindra benar-benar ingin bergabung. Apalagi, Mulyadi pernah hadir dalam pertemuan petinggi partai poros baru tersebut di Hotel Horison, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Tapi, Gerindra tidak diundang dalam dua kali pertemuan berikutnya. Pertemuan hanya dihadiri Demokrat, PPP, dan PAN. Sedangkan Gerindra tidak diundang karena masih terdapat pro-kontra. Sementara Hanura yang sempat hadir dalam pertemuan pertama juga tidak diundang karena sudah merapat ke PDIP-Golkar. "Sekarang enggak tahu ini kok (Gerindra) mau masuk lagi ke poros baru, makanya pertemuan nanti akan kita klarifikasi dulu," tandas Iwan.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5522 seconds (0.1#10.140)