Beroperasi Kembali setelah Kebakaran, TPA Sarimukti Diserbu Ratusan Pemulung

Senin, 30 Oktober 2023 - 15:38 WIB
loading...
Beroperasi Kembali setelah Kebakaran, TPA Sarimukti Diserbu Ratusan Pemulung
Aktivitas Memulung Sampah di TPA Sarimukti, KBB Menggeliat lagi Setelah Dua Bulan Lebih Ditutup. Foto/Ferry Bangkit Rizki/MPI
A A A
BANDUNG BARAT - Ratusan orang yang menggantungkan hidupnya dari memulung sampah akhirnya bisa bernafas lega setelah bisa kembali mengais rezeki di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Mereka mulai memungut sampah yang memiliki nilai jual.

Seperti diketahui, sejak sampah di TPA Sarimukti terbakar mulai 19 Agustus lalu, pelayanan pembuangan sampah dihentikan sementara demi keamanan dan keselamatan. Kondisi itupun otomatis berdampak terhadap nasib para pemulung yang harus kehilangan mata pencaharian.

"Iya alhamdulillah sekarang mulung udah norma lagi udah seminggu lebih," ujar Suminar (50) salah seorang pemulung asal Cipeundeuy, KBB saat ditemui di TPA Sarimukti, Senin (30/10/2023).

Selama TPA Sarimukti ditutup akibat kebakaran, Suminar pun harus mengirit biaya pengeluaran karena hampir dua tahun ini lebih banyak menggantungkan hidup dari memulung sampah di TPA Sarimukti. Hasil ojek konvensional dari suaminya pun tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.



"Iya pas ditutup diam di rumah, tapi pas ada zona darurat itu saya sesekali ikut mulung meskipun gak boleh. Tapi kepaksa soalnya kan uang udah mulai menipis. Nah sekarang akhirnya suami juga ikut mulung soalnya ngojek lagi sepi," ujar dia.

Kini setelah dibuka lagi, Suminar akhirnya bisa meraup cuan kembali dari memulung sampah. Setiap hari dia dan suaminya mengumpulkan hingga 1 kwintal sampah yang bisa dijual seperti botol plastik.

"Hasilnya ini dijual lagi ke bandar. Alhamdulillah dapat Rp100 ribu sehari berdua, jadi ada pemasukan lagi," ucap dia.

Hal senada diungkapkan Saepudin (46). Setelah mengetahui pengelola mengizinkan para pemulung beraktivitas lagi, akhirnya dia kembali lagi ke TPA Sarimukti setelah sebulan lebih menepi berada di kampung halamannya di Cianjur.

"Pas awal-awal kebakaran sempet bertahan dulu di sini, tapi akhirnya pulang kampung karena lama juga ditutupnya. Sekarang alhamdulillah udah dibuka lagi," ujar dia.



Dia mengatakan, memungut sampah yang memiliki nilai jual di TPA Sarimukti menjadi satu-satunya pekerjaan yang bisa dia lakukan sejauh ini. Sehingga ketika TPA Sarimukti ditutup, Saepudin pun otomatis kehilangan pendapatan.

"Iya saya butuh jadi kembali lagi ke sini. Saya udah sembilan tahun di sini, alhamdulillah cukup buat keluarga. Paling sehari dapat Rp60-80 ribu, gimana dapat sampahnya," kata dia.

Sementara itu Koordinator Pengelola TPA Sarimukti Riswanto mengatakan, pihaknya belum mendata jumlah pemulung yang aktif lagi setelah dibukanya TPA Sarimukti. Namun menurutnya kemungkinan jumlahnya mengalami peningkatan.

"Belum mendata, belum tau sekarang berapa tapi menurut saya meningkat. Tetep kita imbau kepada pemulung, jangan mendekati alat berat, hati-hari dan sebagainya," imbuh Riswanto.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3713 seconds (0.1#10.140)