TPA Sarimukti Terbakar, 8.000 Ton Sampah Kota Bandung Menumpuk
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sekitar 8.000 ton sampah di Kota Bandung masih menumpuk dan belum diangkut akibat tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat terbakar. Dampaknya pengangkutan sampah di Kota Kembang belum bisa dilakukan.
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengungkapkan, sampai saat ini, ada sekitar 8.000 ton sampah yang belum bisa diangkut. Apabila alternatif tidak diambil secepatnya maka dikhawatirkan sampah akan semakin membengkak dan Bandung dikepung sampah.
"Kalau diritasi, ada 241 ritasi. Kemarin Bandung baru 100 ritasi. Kalau tidak ada alternatif ini tentu akan kewalahan. Hitungannya 1.300 setiap hari, sekarang sudah 8.000 sekian ton sampah yang tidak bisa kami geser ke TPA (Sarimukti)," ungkapnya, Senin (28/8/2023).
Ema menyatakan, Pemkot kini menjajaki kerja sama dengan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD untuk memanfaatkan lahan di kawasan Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Kerja sama ini terkait pemanfaatan lahan Pussenkav untuk keperluan penanganan sampah di wilayah Kota Bandung. Lahan sekitar 3 hektare di Pussenkav diperkirakan mampu membantu penanganan sampah di Kota Bandung.
"Makanya kita benar-benar ingin mendapatkan data dukung untuk memanfaatkan lahan milik Pusenkav. Saya punya keyakinan itu bisa kita manfaatkan," ujarnya.
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengungkapkan, sampai saat ini, ada sekitar 8.000 ton sampah yang belum bisa diangkut. Apabila alternatif tidak diambil secepatnya maka dikhawatirkan sampah akan semakin membengkak dan Bandung dikepung sampah.
"Kalau diritasi, ada 241 ritasi. Kemarin Bandung baru 100 ritasi. Kalau tidak ada alternatif ini tentu akan kewalahan. Hitungannya 1.300 setiap hari, sekarang sudah 8.000 sekian ton sampah yang tidak bisa kami geser ke TPA (Sarimukti)," ungkapnya, Senin (28/8/2023).
Ema menyatakan, Pemkot kini menjajaki kerja sama dengan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD untuk memanfaatkan lahan di kawasan Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Kerja sama ini terkait pemanfaatan lahan Pussenkav untuk keperluan penanganan sampah di wilayah Kota Bandung. Lahan sekitar 3 hektare di Pussenkav diperkirakan mampu membantu penanganan sampah di Kota Bandung.
"Makanya kita benar-benar ingin mendapatkan data dukung untuk memanfaatkan lahan milik Pusenkav. Saya punya keyakinan itu bisa kita manfaatkan," ujarnya.
(shf)