Calon Wali Kota Ini Yakin Dunia Musik Serap Banyak Angkatan Kerja

Sabtu, 02 September 2017 - 19:02 WIB
Calon Wali Kota Ini Yakin Dunia Musik Serap Banyak Angkatan Kerja
Calon Wali Kota Ini Yakin Dunia Musik Serap Banyak Angkatan Kerja
A A A
BANDUNG - Hingga kini, tak sedikit orangtua yang masih ragu menyekolahkan anaknya di sekolah musik. Mereka cenderung mengarahkan anaknya untuk menimba ilmu di bidang lain ketimbang ilmu musik demi masa depan yang lebih cerah.

Padahal, dunia musik sangat potensial menyerap angkatan kerja, terutama di kota-kota besar. Di kawasan perkotaan, pertunjukkan musik sudah menjadi kebutuhan, khususnya untuk melepas penat dan stres. Tak sedikit pula acara formal maupun informal yang selalu menyertakan pertunjukan musik secara langsung.

Di Kota Bandung misalnya, pertunjukkan musik sudah menjadi rutinitas, mulai di restoran, kafe, hingga tempat-tempat hiburan. Bahkan, praktisi musik Bucky Wikagoe menganggap, aktivitas musik di Bandung tak pernah mati.

"Apalagi Bandung sejak lama dikenal sebagai gudangnya musisi di Tanah Air," ungkap Bucky di Bandung, Sabtu (2/9/2017).

Bucky yang kini tengah mencoba peruntungannya di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota Bandung 2018 ini mengatakan, musik berpotensi menyerap banyak lapangan kerja. "Oleh karenanya, sekolah musik pun tak bisa dipandang lagi sebelah mata," ungkap Bucky.

Kakak kandung Nicky Astria ini mengakui, banyak orang tua yang masih ragu menyekolahkan anaknya di sekolah musik. Padahal, musik kini telah menjadi bagian dari industri kreatif yang tengah berkembang di Indonesia.

"Tak jarang saya harus meyakinkan para orang tua. Padahal, Lulusan sekolah musik kini banyak terserap dunia kerja. Bahkan, sebelum mereka lulus, umumnya mereka sudah bekerja," ungkap Bucky yang juga Ketua Sekolah Tinggi Musik Bandung (STMB) ini.

Menurut Bucky, lulusan sekolah musik tidak melulu harus bekerja sebagai musisi. Pasalnya, di sekolah musik terdapat pula program studi manajemen musik.

"Dengan ilmu manajemen musik, mereka juga bisa bekerja di bisnis musik, seperti even organizer hingga wedding organizer," timpal Bucky.

Bucky melanjutkan, tahun ini, pihaknya kembali melahirkan calon-calon musisi andal. Mereka telah mengenyam musik serta menyelesaikan tugas akhirnya lewat cara unik seperti ajang pencarian bakat, Rabu 31 Agustus 2017 lalu.

"Resital merupakan ujian akhir bagi mahasiswa. Mahasiswa yang akan lulus wajib menyajikan dua karya musik, yakni karya musik aransemen dan musik dengan komposisi asli di hadapan penonton dan dewan juri," pungkasnya.

Gitaris terkenal Aria Baron yang didaulat menjadi salah satu juri Resital XV STMB mengapresiasi kegiatan tersebut.

Menurutnya, meski hanya sebatas untuk menyelesaikan tugas akhir, Baron menyebut aksi para mahasiswa itu di luar dugaan dan luar biasa.

"Gue belum pernah liat yang seserius ini, bahkan di sekolah musik terbaik di Indonesia sekalipun. Apresiasi gue, ini luar biasa," ungkap Baron.

Menurut dia, keberadaan sekolah musik, seperti STMB sangat penting sebagai upaya regenerasi musisi di Tanah Air. Terlebih, sekolah musik juga dapat menjadi cerminan bagi orang-orang yang ingin konsen di dunia musik.

"Buat gue, dengan adanya sekolah seperti ini orang-orang akan ngaca. Kan banyak orang maen musik cuma buat dilihat orang, tapi pas ketemu orang banyak lain lagi ceritanya. Ini salah satu proses regenerasi, bukan hanya buat Bandung, tapi juga Indonesia," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6551 seconds (0.1#10.140)