BNN Datang ke Lokalisasi untuk Tes Urine, Puluhan PSK Sembunyi

Selasa, 29 Agustus 2017 - 15:02 WIB
BNN Datang ke Lokalisasi untuk Tes Urine, Puluhan PSK Sembunyi
BNN Datang ke Lokalisasi untuk Tes Urine, Puluhan PSK Sembunyi
A A A
TOAPAYA - Ada-ada saja ulah para pekerja seks komersial (PSK) di Lokalisasi Bukit Indah, Batu 24 Toapaya, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), pada Selasa (29/8/2017). Begitu petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tanjungpinang datang untuk melaksanakan tes urine dan sosialisasi, mereka kompak bersembunyi di dalam kamar.

Akhirnya dari 80 PSK, hanya 33 orang yang datang ke Klinik Bukit Indah di lokalisasi tersebut. Mereka datang untuk mendengarkan sosialisasi dari BNN dan dari dokter Puskesmas Toapaya yang melakukan pemeriksaan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Karena sebanyak 47 PSK tidak datang ke klinik, petugas BNN bersama petugas Puskesmas Toapaya terpaksa mendatangi kamar-kamar PSK untuk menjalani tes urine dan HIV.

Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kota Tanjungpinang, Sri Murdiningsih mengatakan, Lokalisasi Batu 24 merupakan daerah rawan narkoba. Karena itu, dia bersama petugas lainnya mendatangi PSK ke setiap kamar. “Sebanyak 47 orang yang tidak datang pada sosialisasi ini kami datangi ke kamar mereka,” kata Sri.

Dari 47 PSK yang didatangi ke kamar mereka, hanya didapati 7 orang berada di kamar dan bersedia menjalani tes urine. “Jadi total yang mengikuti tes urine 40 PSK, yang tidak ikut tes urine 40 PSK. Sebab, saat didatangi di kamarnya, mereka tidak berada di tempat,” ungkapnya.

Sosialisasi dan tes urine di lokalisasi ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan BNN. Dari kegiatan itu, BNN mendapatkan basis data penyalahgunaan narkoba di lokalisasi. Ia menjamin PSK yang terindikasi positif pada sosialisasi tidak akan ditangkap dan ditahan. Merekan akan menjalani rehabiitasi dengan rawat jalan di Puskesmas Toapaya sebagai puskesmas rehabilitasi yang ditunjuk.

“Dari tes urine yang dilaksanakan, didapati satu PSK terindikasi positif memakai narkoba. Selain bisa direhabilitasi di Puskesmas Toapaya, bisa juga direhabilitasi di RSUD Bintan di Kijang dan RSUD Kepri Tanjunguban,” ungkap Sri.

Sementara Novi, Petugas Puskesmas Toapaya, mengatakan, pihaknya melaksanakan pemeriksaan HIV melalui darah. Sebanyak 22 PSK bersedia diperiksa. Hasil pemeriksaan bersifat rahasia. Pihaknya melaksanakan kunjungan ke klinik lokalisasi tiap bulan, melaksanakan pemeriksaan kesehatan PSK juga pemeriksaan penyakit lain-lain. Bagi PSK yang dinyatakan positif HIV, diberikan obat gratis. “Pemeriksaan HIV tiga bulan sekali, penyakit sipilis enam bulan sekali, dan penyakit kelamin lainnya setiap bulan,” tambahnya.

Salah seorang PSK, Hen (22), mengaku tidak takut menjalani tes urine maupun HIV karena ia bukan pemakai narkoba. Dia juga yakin tidak mengidap HIV. “Ngapain juga takut, saya bukan pemakai kok. Lagian saya selalu memakai pengaman,” kata Hen.

Walaupun ia bukan pemakai narkoba, ia tidak memungkiri, sebagian kawannya ada yang memakai. Sebab lokalisasi memang rawan peredaran narkoba. “Namanya juga lokalisasi, tentu ada berbagai macam PSK. Tidak semua sama (tidak memakai),” imbuhnya.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6699 seconds (0.1#10.140)