Kota Cimahi Waspada Penularan Cacar Monyet, Kenali Gejalanya

Rabu, 25 Oktober 2023 - 09:22 WIB
loading...
Kota Cimahi Waspada Penularan Cacar Monyet, Kenali Gejalanya
Dinas Kesehatan Kota Cimahi memastikan hingga kini belum ada temuan kasus cacar monyet atau monkeypox di wilayahnya. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
CIMAHI - Dinas Kesehatan Kota Cimahi memastikan hingga kini belum ada temuan kasus cacar monyet atau monkeypox di wilayahnya. Meski begitu, Kota Cimahi tetap mewaspadai akan penularan wabah tersebut.

Pasalnya wabah cacar monyet atau Mpox kini sudah ditemukan kasusnya di Jakarta. Penyakit itu bisa menular dari hewan ke manusia maupun antarmanusia. Adapun penularan antarmanusia umumnya terjadi lewat kontak langsung dari orang yang sudah terinfeksi positif.

”Belum ada laporan atau temuan kasusnya di Cimahi. Tapi kewaspadaan sudah kita tingkatkan,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, Rabu (25/10/2023).



Pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mewaspadai penularan cacar monyet. Semua Puskesmas yang ada di Kota Cimahi pun sudah dikerahkan untuk mengingatkan masyarakat akan bahayanya penyakit tersebut.

Jika masyarakat merasakan gejala sakit kepala, demam akut lebih 38 derajat, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot (myaliga), sakit punggung, kelemahan tubuh hingga lesi cacar (benjolan berisi air nanah pada tubuh) segera menbawanya ke fasilitas kesehatan.

”Kalau ada yang merasakan gejala langsung bawa ke fasilitas kesehatan. Nanti akan ditangani petugas kesehatan,” imbuh Dwi.



Dia menerangkan, cacar monyet sendiri merupakan penyakit yang diakibatkan virus yang ditularkan melalui binatang atau zoonosis. Seperti dari hewan monyet, tikus, gambia dan tupai. Penularannya dilakukan dengan cara kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Kemudian mengkonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi. Selain itu, cacar monyet bisa menular dari manusia yang terkonfirmasi positif. “Seperti penularan plasenta dari ibu hamil ke janin. Dan paling bahaya itu penularannya dari bekas yang keringnya itu,” jelas Dwi.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1111 seconds (0.1#10.140)