Daftar Santri Korban Tewas Minibus Tabrak Tebing di Ciloto Cianjur
loading...
A
A
A
CIANJUR - Empat orang korban yang meninggal akibat kecelakaan mobil elf bernomor polisi B 7079 TXA di Jalan Raya Puncak-Cianjur Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, merupakan anak di bawah umur.
Keempat korban tersebut adalah Ferdi (14) asal Tangerang, Ardan (14) asal Subang, Raihan (12) asal Tangerang dan Iman (12) juga asal Tangerang. Semuanya merupakan santri dari Rumah Yatim Dhuafa Al-um, Tangerang.
”Kami kedatangan korban kecelakaan ke IGD sekitar 25 pasien, empat orang meninggal ditempat, sisanya ada yang luka ringan, luka sedang dan ada juga yang luka berat,” kata Dokter Umum RSUD Cimacan Widia kepada wartawan, Selasa (24/10/2023).
Sementara korban yang mengalami luka berat ada dua orang dan tujuh luka ringan.
“Yang luka ringan masih observasi, luka sedang kemungkinan itu luka sedang karena patah tulang jadi berhubungan kita tidak ada dokter spesialis atau dokter tulang rencananya akan kita rujuk, lalu luka berat kita rujuk namun mau distabilkan dulu di RSUD Cimacan,” jelasnya.
Menurut dia, para korban kebanyakan luka di bagian kepala akibat benturan yang cukup keras. ”Ada satu orang yang selamat dan kondisinya sehat wall afiat tidak ada luka ataupun memar," ucapnya.
Pembimbing Rumah Yatim Dhuafa Al-um Hasanudin mengungkapkan pihaknya dari Tangerang menuju Villa di Kawasan Cipanas Cianjur untuk melaksanakan kegiatan acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
”Kegiatan itu merupakan acara tahunan dan tahun ini kita dilaksanakannya di Cipanas, acara muludan, tebak-tebakan bermain games bersama anak-anak, pas sampai Ciloto kita mengalami kecelakaan,” ujarnya.
Saat ini yang dirawat ada 19 orang, luka luar, luka ringan. Rata-rata usia 9-15 tahun. ”Kalau sopir tangannya patah. Itu santri umurnya 12 tahun, dan yang paling kecil itu kalo ga salah 8 tahun. Iya santri semua,” pungkasnya. Ricky Susan
Keempat korban tersebut adalah Ferdi (14) asal Tangerang, Ardan (14) asal Subang, Raihan (12) asal Tangerang dan Iman (12) juga asal Tangerang. Semuanya merupakan santri dari Rumah Yatim Dhuafa Al-um, Tangerang.
”Kami kedatangan korban kecelakaan ke IGD sekitar 25 pasien, empat orang meninggal ditempat, sisanya ada yang luka ringan, luka sedang dan ada juga yang luka berat,” kata Dokter Umum RSUD Cimacan Widia kepada wartawan, Selasa (24/10/2023).
Sementara korban yang mengalami luka berat ada dua orang dan tujuh luka ringan.
“Yang luka ringan masih observasi, luka sedang kemungkinan itu luka sedang karena patah tulang jadi berhubungan kita tidak ada dokter spesialis atau dokter tulang rencananya akan kita rujuk, lalu luka berat kita rujuk namun mau distabilkan dulu di RSUD Cimacan,” jelasnya.
Menurut dia, para korban kebanyakan luka di bagian kepala akibat benturan yang cukup keras. ”Ada satu orang yang selamat dan kondisinya sehat wall afiat tidak ada luka ataupun memar," ucapnya.
Pembimbing Rumah Yatim Dhuafa Al-um Hasanudin mengungkapkan pihaknya dari Tangerang menuju Villa di Kawasan Cipanas Cianjur untuk melaksanakan kegiatan acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
”Kegiatan itu merupakan acara tahunan dan tahun ini kita dilaksanakannya di Cipanas, acara muludan, tebak-tebakan bermain games bersama anak-anak, pas sampai Ciloto kita mengalami kecelakaan,” ujarnya.
Saat ini yang dirawat ada 19 orang, luka luar, luka ringan. Rata-rata usia 9-15 tahun. ”Kalau sopir tangannya patah. Itu santri umurnya 12 tahun, dan yang paling kecil itu kalo ga salah 8 tahun. Iya santri semua,” pungkasnya. Ricky Susan
(ams)