Raih Kalpataru 2023, Nugroho Widiasmadi: Hari Pangan Sedunia Momentum Wujudkan Kesehatan Lingkungan

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 18:37 WIB
loading...
Raih Kalpataru 2023,...
Peraih Kalpataru 2023 dan dosen Universitas Wahid Haysim, Nugroho Widiasmadi melakukan berbagai terobosan memerangi degradasi sumber daya air dan tanah. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Hari Pangan Sedunia menjadi momentum dalam menjaga lingkungan dan mendukung ketahanan dan kemandirian pangan. Sekaligus mewujudkan kesehatan lingkungan dan menciptakan dunia yang lebih hijau.

Upaya itu telah dirintis dosen Universitas Wahid Haysim (Unwahas) Semarang, Nugroho Widiasmadi. Peraih penghargaan Kalpataru 2023 dalam kategori Pembina Lingkungan ini telah berhasil melakukan berbagai terobosan.



Sebagai seorang pakar, Nugroho telah memainkan peran kunci dalam memerangi degradasi sumber daya air dan tanah yang memiliki dampak signifikan pada ketahanan pangan dan kesehatan lingkungan.

“Kondisi saat ini merupakan tantangan yang dapat memengaruhi kita semua, dan penghargaan ini adalah pengakuan atas perjuangan berkelanjutan untuk mencari solusi yang berkelanjutan,” tuturnya, Sabtu (21/10/2023).

Hal itu dibuktikannya dengan penemuan Teknologi Biosoildam MA-11 yakni, teknologi yang mampu mengonservasi tanah dan air dengan biaya terjangkau dan efisien.

Peraih penghargaan “Dosen Berprestasi Nasional” pada 2007 ini menyebut inovasi dapat diterapkan di berbagai kondisi lahan. “Termasuk lahan tambang, lahan tandus, dan lahan yang tercemar oleh pupuk dan pestisida kimia,” tuturnya.



Tidak hanya itu, melalui riset yang terintegrasi, Nugroho juga berhasil menciptakan konsep Agrokonservasi dengan menggunakan Teknologi Biosoildam MA-11. Konsep ini memberikan harapan untuk petani, terutama kelompok tani dalam meningkatkan hasil panen pertanian sambil menjaga keberlanjutan lingkungan dan daya dukung tanah.

Dalam situasi global saat ini, kata Nugroho, di mana perubahan iklim, tekanan ekonomi, dan dampak pandemi Covid-19 memengaruhi hidup, teknologi Biosoildam MA-11 memiliki potensi untuk mengatasi berbagai tantangan ini.

“Teknologi ini mampu menghadapi cuaca ekstrem, mengurangi tekanan ekonomi global, dan mendukung pemulihan ekonomi di tingkat desa,” katanya.

Nugroho menambahkan, teknologi Biosoildam Total Organik MA11 telah diterapkan di semua provinsi sejak 2012. Hasilnya telah dirasakan dengan peningkatan produksi panen 150-300 persen dan penekanan biaya sampai 50 persen dibanding dengan pupuk kimia.

”Teknologi ini mampu membuat petani mandiri secara teknis sudah terbukti berhasil dan menyebar namum belum masif karena pemerintah pusat dan daerah belum maksimal menerimanya karena masih berorientasi pada proyek pupuk kimia,” ujarnya.

Adanya perubahan iklim dan tekanan ekonomi global memaksa semua negara untuk menciptakan kemandirian pangan. Untuk mewujudkan itu, dengan teknologi Biosoildam Total Organik MA11 Indonesia tidak perlu khawatir karena teknologi ini cepat, hemat, dan terukur bisa dikerjakan semua petani. Namun semua itu harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Sebelumnya, Pesiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pandangannya tentang 2023 sebagai tahun yang penuh tantangan, bukan hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi dunia. Kenaikan suhu bumi yang memicu El Nino panjang menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi ketersediaan pangan global.

”Indonesia telah melakukan upaya antisipasi dengan persiapan cadangan beras yang memadai. Seiring waktu, infrastruktur yang diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan telah dibangun, termasuk waduk, ribuan embung, dan jaringan irigasi. Namun, tantangan yang dihadapi, terutama dalam situasi El Nino, masih mengandalkan impor sebagai solusi,” ucapnya.

Jokowi mengakui mengembangkan Food Estate di berbagai wilayah bukan tugas yang mudah. Meskipun program ini menghadapi berbagai permasalahan, pemerintah berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan perbaikan guna mencapai hasil yang diharapkan.

”Kolaborasi lintas kementerian menjadi kunci dalam upaya menjaga ketahanan pangan Indonesia,” katanya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2793 seconds (0.1#10.140)