Pejuang Lingkungan Peraih Kalpataru asal Tapanuli Selatan Wafat

Kamis, 04 Maret 2021 - 09:52 WIB
loading...
Pejuang Lingkungan Peraih Kalpataru asal Tapanuli Selatan Wafat
Bupati Kabupaten Tapsel, Dolly Pasaribu sedang melayat ke rumah duka pejuang lingkungan Jansen Pasaribu. Foto/SINDOnews/Zia Nasution
A A A
TAPANULI SELATAN - Kabar duka datang dari pejuang lingkungan hidup peraih Piala Kalpataru asal Tapanuli Selatan, Jansen Pasaribu Sang Mantari Bondar. Dia wafat di usia 89 tahun.


Tak heran, Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu bersama istri melayat atas wafatnya Jansen Pasaribu di Desa Haunatas, Kecamatan Marancar.



"Atas nama pribadi dan keluarga, serta masyarakat Tapanuli Selatan umumnya, mengucapkan turut berduka yang sedalam-dalamnya atas kepergian Pejuang Kalpataru untuk selamanya," kata Bupati memberikan kata-kata sabar di rumah duka di hadapan keluarga almarhum, Kamis (4/3/2021).

Kepergian Pejuang Kalpataru ini, kata Dolly mengingatkan kembali dirinya kepada almarhum ayahnya, Panusunan Pasaribu yang meninggal 8 hari setelah bertemu pejuang kalpataru di Desa Haunatas.

"Ketika bertemu keduanya tepat berada di depan saya saat penyerahan Piala Kalpataru pada 22 Desember 2020, almarhum ayah sempat bergurau dan berpesan agar tetap sehat-sehat sampai ketemu 12 kelender dan tiap tahun bertemu," cerita Dolly.

"Ternyata, sekarang keduanya sosok yang sempat bergurau di depan saya tersebut sama-sama sudah tiada," kenang Dolly.

Jasad kaku Jansen Pasaribu yang meninggal akibat faktor usia ini pada Selasa, (2/3/2021) di makamkan di pekuburan Kristiani, di Desa Haunatas, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan pada Sabtu (6/3/2021).

Sekadar mengingatkan semasa hidupnya Janses Pasaribu populer disapa "Mantari Bondar" bagian kearifan lokal warisan leluhur berabad lamanya dalam menjaga hutan dan sumber air di Kecamatan Marancar khususnya Desa Haunatas, Desa Tanjung Rompa, Desa Bonan Dolok dan Desa Siranap dikenal "Hatabosi".

Kearifan lokal Mantari Bondar (pengatur pintu air kesawah sawah warga) dan menjaga hutan mulai ketangan Jansen sekitar Tahun 1958 silam dari almarhum ayahnya hingga dianugerahi Kalpataru di 2020 lalu dan dianggap sebagai "Pejuang lingkungan".

Tugas-tugas Mantari Bondar akan dilanjutkan regenerasinya untuk mengatur pintu-pintu air sebagai sumber kehidupan masyarakat Hatabosi.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2377 seconds (0.1#10.140)