Kesaksian Pemilik Rumah soal Temuan Benda Diduga Bom di Patangpuluhan Yogyakarta
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Benda mencurigakan yang diduga bom ditemukan di depan rumah milik Kumorohadi, warga jalan Patangpuluhan, Nomor 9, Wirobrajan, Yogyakarta . Koper tersebut diyakini pemilik rumah adalah bom.
Hari Santosa (53), anak dari Kumorohadi mengatakan yang mengetahui pertama kali temuan tersebut adalah sang ayah. Kala itu sang ayah melihat ada sesuatu yang aneh di depan rumah.
Ada sebuah tas koper yang sengaja diletakkan di dalam pagar halaman rumahnya, Rabu (18/10/2023) pagi.
"Jadi tadi pagi bapak saya lihat ada koper. Terus tanya ke saya itu milik siapa," ujarnya.
Karena tidak tahu siapa pemilik koper tersebut akhirnya sang ayah memerintahkan dirinya untuk menunggu sampai jam 11.00 WIB. Harapannya nanti akan ada seseorang yang kembali ke rumah tersebut untuk mengambil koper yang ditinggalkan itu.
Namun karena koper warna biru itu menghalangi ketika hendak membuka pintu gerbang maka dirinya kemudian menyingkirkan tas berukuran 1 meter x 50 cm tersebut ke pinggir. Baru kemudian dia pergi mengantar anak ke sekolah.
"Setelah kembali ke rumah, kami tunggu sampai jam 11.00 WIB. Karena tidak ada yang mengambil kemudian bapak saya lapor ke RT dan diteruskan ke polisi," kata dia.
Hari mengaku memindah tas tersebut dan koper tersebut sempat terjatuh. Hingga akhirnya resleting koper tersebut terbuka dan terlihat ada sebuah pipa paralon berdiameter cukup besar sepanjang 30 cm dan kemudian dililiti kemudian disolasi.
"Saya takut, kami yakin itu bom. Kemudian polisi datang dan akhirnya ditangani tim Gegana kayak tadi,"tambahnya.
Ayahnya, lanjut dia, merasa heran siapa yang telah menaruh benda diduga bom tersebut di rumahnya karena selama ini tidak pernah memiliki musuh. Beberapa hari belakangan ini juga tidak ada hal-hal yang mencurigakan.
Hanya saja, tambah dia, Rabu dinihari sekira pukul 03.00 WIB, Kumorohadi mendengar ada yang mendorong-dorong pintu gerbang rumahnya sehingga menimbulkan suara berisik. Setelah itu kemudian melihat ada seseorang yang menjatuhkan tas koper ke dalam pintu gerbang tersebut.
"Bapak saya itu melihat ada yang menjatuhkan tas koper itu. Tetapi bapak mendiamkannya," tuturnya.
Kumorohadi mengaku memang melihat seseorang menjatuhkan tas koper tersebut dan kemudian pergi. Dia sengaja diam dan tidak bereaksi karena berharap ada yang masuk ke dalam halaman rumahnya.
"Saya diamkan siapa tahu terus ada yang masuk tapi ternyata tidak ada," pungkasnya.
Hari Santosa (53), anak dari Kumorohadi mengatakan yang mengetahui pertama kali temuan tersebut adalah sang ayah. Kala itu sang ayah melihat ada sesuatu yang aneh di depan rumah.
Ada sebuah tas koper yang sengaja diletakkan di dalam pagar halaman rumahnya, Rabu (18/10/2023) pagi.
"Jadi tadi pagi bapak saya lihat ada koper. Terus tanya ke saya itu milik siapa," ujarnya.
Karena tidak tahu siapa pemilik koper tersebut akhirnya sang ayah memerintahkan dirinya untuk menunggu sampai jam 11.00 WIB. Harapannya nanti akan ada seseorang yang kembali ke rumah tersebut untuk mengambil koper yang ditinggalkan itu.
Namun karena koper warna biru itu menghalangi ketika hendak membuka pintu gerbang maka dirinya kemudian menyingkirkan tas berukuran 1 meter x 50 cm tersebut ke pinggir. Baru kemudian dia pergi mengantar anak ke sekolah.
"Setelah kembali ke rumah, kami tunggu sampai jam 11.00 WIB. Karena tidak ada yang mengambil kemudian bapak saya lapor ke RT dan diteruskan ke polisi," kata dia.
Hari mengaku memindah tas tersebut dan koper tersebut sempat terjatuh. Hingga akhirnya resleting koper tersebut terbuka dan terlihat ada sebuah pipa paralon berdiameter cukup besar sepanjang 30 cm dan kemudian dililiti kemudian disolasi.
"Saya takut, kami yakin itu bom. Kemudian polisi datang dan akhirnya ditangani tim Gegana kayak tadi,"tambahnya.
Ayahnya, lanjut dia, merasa heran siapa yang telah menaruh benda diduga bom tersebut di rumahnya karena selama ini tidak pernah memiliki musuh. Beberapa hari belakangan ini juga tidak ada hal-hal yang mencurigakan.
Hanya saja, tambah dia, Rabu dinihari sekira pukul 03.00 WIB, Kumorohadi mendengar ada yang mendorong-dorong pintu gerbang rumahnya sehingga menimbulkan suara berisik. Setelah itu kemudian melihat ada seseorang yang menjatuhkan tas koper ke dalam pintu gerbang tersebut.
"Bapak saya itu melihat ada yang menjatuhkan tas koper itu. Tetapi bapak mendiamkannya," tuturnya.
Kumorohadi mengaku memang melihat seseorang menjatuhkan tas koper tersebut dan kemudian pergi. Dia sengaja diam dan tidak bereaksi karena berharap ada yang masuk ke dalam halaman rumahnya.
"Saya diamkan siapa tahu terus ada yang masuk tapi ternyata tidak ada," pungkasnya.
(hri)