Warga Geruduk Polsek Bontoala Makassar, Tuntut Keadilan Tewasnya Refan

Selasa, 10 Oktober 2023 - 11:14 WIB
loading...
Warga Geruduk Polsek Bontoala Makassar, Tuntut Keadilan Tewasnya Refan
Warga menggeruduk Polsek Bontoala Kota Makassar, Sulsel menuntut keadilan atas kematian Muhammad Refan (16) yang dinilai janggal pada 4 Agustus 2023 lalu. Foto/MPI/Abdoellah Nicolha
A A A
MAKASSAR - Warga menggeruduk Polsek Bontoala Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (9/10/2023) malam. Kedatangan mereka untuk menuntut keadilan atas kematian seorang remaja yang dinilai janggal pada 4 Agustus 2023 lalu.

Mereka meneriakkan keadilan dan menuntut polisi segera mengungkap kejanggalan kematian korban bernama Muhammad Refan (16) yang diduga tewas dikeroyok.


Diketahui mereka merupakan kerabat korban. Warga menduga kematian Refan karena dikeroyok sejumlah orang, dan penanganan kasusnya dinilai lamban karena telah dilaporkan sejak 2 bulan lalu.



Sahabat dan kerabat korban ini terus meneriakkan keadilan atas kematian almarhum Muhammad Refan (16) yang diduga tewas karena dianiaya.

Refan merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Refan saat itu masih duduk di kelas 9 di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Makassar.

Polsek Bontoala menangani kasus kematian korban yang tinggal di Jalan Kubis ini karena diduga mengalami laka tunggal saat berboncengan empat di Jalan Veteran Utara, depan Pasar Kalimbu, Kecamatan Bontoala.



Dalam rekaman video korban tak sadarkan diri saat di lokasi kejadian, ketika berada di rumah sakit dari mulut korban mengeluarkan darah dan mata kanannya lebam.

Dari hasil penyelidikan polisi korban dinyatakan tewas karena laka tunggal. Hingga kini polisi belum menemukan bukti terkait adanya tindak pidana dalam kasus kematian almarhum Muhammad Refan.

Sedangkan orang tua dan kerabat korban menduga tewas karena dikeroyok.

Ibu korban, Irayanti menyebutkan, pihaknya menuntut keadilan atas kematian putranya, karena dinilai janggal dan diduga dianiaya. Dia pun berharap polisi segera bertindak mengungkap dan menangkap para pelaku.

“Kami menuntut keadilan, kami berharap agar kasus ini dituntaskan dan polisi segera menangkap para pelaku. Karena kami yakin anak kami dikeroyok,” kata ibu korban di kediamannya, Senin malam (9/10/2023).

Sementara itu, Kapolsek Bontoala, Kompol Muhammad Idris membenarkan soal kedatangan belasan warga yang merupakan keluarga korban ke kantor Polsek Bontoala.

“Mereka datang untuk mempertanyakan kasus kecelakaan tanggal 4 Agustus lalu yang menyebabkan meninggal dunia, diduga dalam kecelakaan itu ada penyebab lain, sehingga mempertanyakan itu,” katanya.

Saat ini kata dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan, bahkan telah memeriksa 8 saksi, namun belum ada yang mengarah kepada pelaku.

“Kami belum menemukan 2 alat bukti sehingga belum bisa meningkatkan statusnya,” ujarnya.

Dia pun meminta dukungan kepada keluarga korban dan warga agar segera bisa menemukan titik terang dan mengungkap kasus ini.

Diketahui, ibu korban merupakan pedagang nasi keliling di Pelabuhan Makassar. Namun sejak anaknya meninggal, Irayanti tidak lagi menjual nasi keliling karena berfokus mencari keadilan untuk anak keduanya yang diduga kematiannya menyisakan banyak tanda tanya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2373 seconds (0.1#10.140)