Pantai Indah Gunungkidul Tercemar Minyak, Ancam Biota Laut dan Wisata

Minggu, 08 Oktober 2023 - 17:25 WIB
loading...
Pantai Indah Gunungkidul Tercemar Minyak, Ancam Biota Laut dan Wisata
Warga pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, resah karena pantai tercemar limbah mirip aspal ataupun solar. Foto/MPI/Erfan Erlin
A A A
GUNUNGKIDUL - Pantai-pantai indah di pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tercemar limbah minyak. Minculnya gelembung cairan hitam pekat berminyak mirip dengan aspal dan solar tersebut, membuat resah warga.



Limbah minyak tersebut, ditemukan di Pantai Krakal, Slili, Kukup, dan Pantai Mesra yang selama ini dikenal memiliki pemandangan sangat indah. Warga menduga pantai tersebut, tercemar solar ataupun oli.



Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah 2, Surisdiyanto menuturkan, dugaan tercemarnya pantai oleh limbah minyak tersebut, mulai terlihat pada Sabtu (7/10/2023). Di mana saat itu terlihat gumpalan-gumpalan kecil berada di tepian pantai. "Itu kalau dipencet-pencet lengket seperti aspal," terangnya, Minggu (8/10/2023).



Pihaknya telah mengimbau para wisatawan untuk berhati-hati, karena ketika menempel di pakaian ataupun kulit bakal lengket dan susah dihilangkan. Pihaknya menduga ada tumpahan minyak di laut lepas.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono mengatakan, benda asing itu ditemukan di tepi pantai bercampur dengan pasir sejak Sabtu (7/10/2023). "Dari kemarin itu sudah ada, diinjak-injak sama pengunjung," ujarnya

Gumpapan hitam itu kalau terinjak akan lengket. Bentuknya seperti gumpalan hitam kalau terkena panas akan mencair dan mengeluarkan bau mirip solar. Pada awal ditemukan, jumlahnya tidak terlalu banyak. Namun kini jumlahnya terus bertambah.



Marjono mengaku belum mengetahui secara pasti sumber limbah minyak yang mencemari pesisir selatan Gunungkidul tersebut. Dia menduga, benda asing itu berasal dari tengah laut kemudian terbawa arus ke tepian pantai. "Asalnya belum diketahui. Dugaannya dari tengah langsung, lalu menepi," tuturnya.

Dugaan pencemaran limbah di laut tersebut semakin kuat, karena cukup banyak biota laut yang ditemukan mati di tepi pantai. Seperti ikan kecil-kecil, serta kepiting laut yang ukurannya kecil.

Dia juga mengaku, saat ini masih berupaya mengumpulkan gumpalan-gumpalan tersebut. Adanya dugaan pencemaran di pantai, kata Marjono, tidak sampai menganggu aktivitas pengunjug. Pengunjung masih diperbolehkan bermain di area pantai tersebut.



"Pengunjung masih bisa bermain di pantai. Namun, kami imbau untuk menjauhi area yang tercemar. Karena hari ini, rencana akan kami bersihkan dan kumpulkan untuk dikuburkan," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim lapangan untuk mengecek lokasi dan mengambil contoh air.

"Kami baru dapat informasi siang tadi dari teman SAR. Pastinya akan kami lakukan pencermataan, untuk melihat apakah ekosistem dan biota laut ikut terganggu atau tidak," ujar Harry, Minggu (8/10/2023).
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3100 seconds (0.1#10.140)