4 Ton Minyak yang Cemari Perairan Batam Berhasil Dibersihkan KSOP
loading...
A
A
A
BATAM - Limbah minyak hitam yang mencemari pesisir Pantai Melayu, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), terus dibersihkan. Pembersihan limbah minyak hitam itu, salah satunya dilakukan petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Batam.
Kepala KSOP Khusus Batam, M. Takwin mengatakan, telah berhasil membersihkan sebanyak empat ton minyak hitam yang mencemari Pantai Melayu. "Kami terus berupaya melakukan pembersihan limbah minyak hitam. Limbah tersebut kami simpan dalam drum dan karung," ungkapnya.
Dia juga menyebutkan, penanganan pencemaran laut ini akan terus dilakukan dengan cara membersihkan tumpahan limbah minyak, sambil mencari asal usulnya. "Sampai saat ini pembersihan masih terus berlanjut. Pembersihan dilakukan bersama warga dan instansi lainnya," kata Takwin.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah melakukan pengambilan sampel limbah minyak hitam yang mencemari perairan Batam tersebut, agar dapat mengetahui asal limbah minyak hitam tersebut.
Polda Kepri juga telah membentuk tim khusus yang bertugas untuk menyelidiki sumber pencemaran limbah minyak hitam, atau limbah B3 cair di sepanjang Pantai Melayu, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
"Polda Kepri telah membentuk Tim Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Kepri, untuk menyelidiki pencemaran limbah minyak di Pantai Melayu yang diduga limbah B3 cair yang tercecer di sepanjang pantai," ujar Dirpolairud Polda Kepri, Kombes Pol. Boy Herlambang.
Selain itu, kata dia, pihaknya melakukan pengecekan dan pemantauan menggunakan kapal patroli di sepanjang perairan sampai ke bibir pantai untuk menyelidiki asal limbah tersebut. "Kami berkoordinasi dengan warga setempat, guna menemukan fakta-fakta terkait asal-usul limbah tersebut," tegas Boy.
Kepala KSOP Khusus Batam, M. Takwin mengatakan, telah berhasil membersihkan sebanyak empat ton minyak hitam yang mencemari Pantai Melayu. "Kami terus berupaya melakukan pembersihan limbah minyak hitam. Limbah tersebut kami simpan dalam drum dan karung," ungkapnya.
Dia juga menyebutkan, penanganan pencemaran laut ini akan terus dilakukan dengan cara membersihkan tumpahan limbah minyak, sambil mencari asal usulnya. "Sampai saat ini pembersihan masih terus berlanjut. Pembersihan dilakukan bersama warga dan instansi lainnya," kata Takwin.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah melakukan pengambilan sampel limbah minyak hitam yang mencemari perairan Batam tersebut, agar dapat mengetahui asal limbah minyak hitam tersebut.
Polda Kepri juga telah membentuk tim khusus yang bertugas untuk menyelidiki sumber pencemaran limbah minyak hitam, atau limbah B3 cair di sepanjang Pantai Melayu, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
Baca Juga
"Polda Kepri telah membentuk Tim Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Kepri, untuk menyelidiki pencemaran limbah minyak di Pantai Melayu yang diduga limbah B3 cair yang tercecer di sepanjang pantai," ujar Dirpolairud Polda Kepri, Kombes Pol. Boy Herlambang.
Selain itu, kata dia, pihaknya melakukan pengecekan dan pemantauan menggunakan kapal patroli di sepanjang perairan sampai ke bibir pantai untuk menyelidiki asal limbah tersebut. "Kami berkoordinasi dengan warga setempat, guna menemukan fakta-fakta terkait asal-usul limbah tersebut," tegas Boy.
(eyt)