Gara-gara Surat Rekomendasi, Karateka Berprestasi Ini Gagal Masuk SMP Favorit

Kamis, 13 Juli 2017 - 20:45 WIB
Gara-gara Surat Rekomendasi, Karateka Berprestasi Ini Gagal Masuk SMP Favorit
Gara-gara Surat Rekomendasi, Karateka Berprestasi Ini Gagal Masuk SMP Favorit
A A A
PURWAKARTA - Seorang karateka berprestasi Provinsi Jawa Barat gagal masuk SMPN 3 Purwakarta pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017. Kegagalan ini lantaran hilangnya surat rekomendasi siswa berprestasi oleh pihak sekolah.

Adalah Indri Zahra Andriyanthi, anak dari pasangan pasutri Yanti Nurdianti dan Andri Maulana, semula optimistis bisa diterima di sekolah favorit itu. Apalagi ketika mendaftar, pihak sekolah mengapresiasi segudang prestasi Indri yang mengharumkan nama Purwakarta.

“Ketika itu pihak sekolah meminta untuk ke dinas pendidikan dan membuat surat rekomendasi tentang siswa berprestasi. Kami pun langsung ke dinas dan mendapatkan surat yang diminta sekolah dan langsung diserahkan bersama berkas pendaftaran ke SMPN 3,” ungkap Yanti Nurdianti, Ibu Indri Zahra, Kamis (13/7/2017).

Namun, alangkah kagetnya ketika mengetahui anaknya tidak lulus. Karena penasaran atas ketidaklulusan itu, dia kemudian mendatangi pihak sekolah. Bukan jawaban memuaskan yang didapatnya, tetapi malah membuatnya jengkel.

Bagaimana tidak, surat rekomendasi siswa berprestasi ternyata sudah raib entah ke mana. Dia menjelaskan, pihak sekolah ternyata tetap berkelit dengan kejadian itu. Salah satu alasan yang muncul adalah bahwa atlet karate belum bisa diakomodasi sehubungan tidak adanya ekstra kurikuler karate di SMPN 3.

“Saya tidak terlalu komplain soal kegagalan anak saya yang gagal masuk SMPN 3. Tapi soal sikap yang berbeda pihak sekolah saat pendaftaran dengan ketika dibukanya PPDB. Selain hilangnya surat rekomendasi itu,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Dikdas, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Kusnendar, meminta persoalan tersebut tidak perlu digeneralisasi. Karena mungkin saja, persoalan itu akibat human error.

“Pada saat itu berkasnya banyak, bisa saja terbawa oleh orang lain. Tapi nanti akan kami tanyakan ke bidang akademik dan bidang pembinaan guru,” ungkap Kuesnendar kepada wartawan.

Yanti Nurdianti menunjukkan sejumlah piagam penghargaan tingkat Provindi Jawa Barat dibidang cabor karate. Sayangnya segudang prestasi itu tidak membantu anaknya untuk masuk sekolah favorit.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8563 seconds (0.1#10.140)