Bangun Karakter, Gubernur Lampung Buka Kemah Keluarga Indonesia

BANDAR LAMPUNG - Keluarga merupakan benteng pertama dalam membangun individu yang kuat dan berkarakter. Oleh karenanya program Keluarga Berketahanan menjadi sangat penting karena dari sana individu yang kuat dan berkarakter dapat dibangun. Pelaku dan korban penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kekerasan fisik dan seksual, serta perilaku buruk lainnya biasanya berasal dari keluarga yang tidak memiliki ketahanan.

Hal ini disampaikan Gubernur Lampung Ridho Ficardo saat membuka Kemah Keluarga Indonesia (KKI) di lapangan Gedung Sumpah Pemuda Way Halim, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (13/7/2017). KKI merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV.

Ridho mengatakan, KKI bisa menjadi ajang pembelajaran kebersamaan serta interaksi yang lebih intens antaranggota keluarga. “Kegiatan ini dapat menggalakkan kembali fungsi rumah sebagai tempat untuk berkumpul keluarga. Di dalamnya seluruh anggota keluarga harus saling berinteraksi untuk saling memahami,” katanya.

Menurutnya, Keluarga Berketahanan adalah memupuk kasih sayang di antara para anggotanya. “Membangun manusia Indonesia seutuhnya berpangkal dari rumah. Membangun manusia lebih penting daripada hanya membangun gedung-gedung dan jalan-jalan serta infrastruktur lainnya,” ujarnya.

Karena pembangunan infrastruktur tidak akan berjalan mulus tanpa manusia-manusia yang berkarakter kuat yang berasal dari keluarga berketahanan.

KKI diikuti 200 keluarga dari 24 provinsi di Indonesia. Mereka terdiri dari keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera 1, yang masing-masing terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak. KKI mengusung tema “Melalui Kemah Keluarga Indonesia, Kita Wujudkan Ketahanan Keluarga untuk Mencapai Keluarga yang Berkarakter, Bahagia dan Sejahtera”. Peringatan Harganas diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan lembaga terkait lainnya.

Empat Konsep Ketahanan Keluarga
Kegiatan kemah mencerminkan 4 konsep ketahanan keluarga yang dicanangkan pada Harganas XXIII tahun lalu, yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, serta keluarga peduli dan berbagi. Ini merupakan momen sangat penting dan strategis, mengingat peran keluarga sebagai pilar utama dalam pembangunan dan kesejahteraan bangsa dalam upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera.

KKI bertujuan menyosialisasikan delapan fungsi keluarga, empat kegiatan pokok keluarga dalam membangun ketahanan keluarga (berkumpul, berinteraksi, berdaya dan peduli dan berbagi), dan menyosialisasikan pembangunan karakter bagi anak.

Kegiatan ini akan diisi dengan berbagai macam aktivitas, di antaranya bina suasana, malam untuk keluarga, pojok balita, salat subuh berjamaah, senam pagi dan foto bersama, ayah mendongeng, motivasi dan penanaman karakter, outbond anak, materi 8 fungsi keluarga, permainan keluarga, bingkai keluarga, pohon harapan, dan karnaval. [aris]