Tingkatkan Daya saing Destinasi Wisata, Kemenparekraf Gelar Gerakan BISA di Sragen

Senin, 03 Agustus 2020 - 18:43 WIB
loading...
Tingkatkan Daya saing Destinasi Wisata, Kemenparekraf Gelar Gerakan BISA di Sragen
Tamak acara penyerahan bantuan alat kebersihan secara simbolis dari Kemenparekraf kepada Pemerintah Kabupaten Sragen untuk pelaksanaan kegiatan BISA. SINDOnews/Nanang
A A A
SRAGEN - Untuk melaksanakan program semacam padat karya dalam upaya mitigasi dampak COVID-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkraf) menggelar kegiatan Bersih Indah Sehat dan Aman (BISA) pada destinasi wisata di Kabupaten Sragen, Jawan Tengah.

Acara yang digelar pada 3-4 Agustus 2020 itu bertempat di kawasan Museum Manusia Purba Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf Harwan Eko Cahyo Wirasto mengatakan, kegiatan gerakan BISA juga sebagai upaya peningkatan kualitas dan daya saing destinasi pariwisata Indonesia guna mendorong peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) khususnya pada katagori Health and Higiene serta Safety and Security.

"Berdasarkan Index Daya Saing yang dikeluarkan oleh Lembaga dunia TTCI (Travel & Tourism Competitive Index) 2019 dalam katagori Healh and Higiene serta Safety and Security Indonesia masih dalam peringkat bawah yaitu 102 dan 80 dari 140 negara, maka Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam hal ini Deputi Bidang Kebijakan Strategis melaksaanakan Kegiatan BISA untuk meningkatkan Kebersihan, Keindahan, Kesehatan dan Keamanan di destinasi pariwisata," ujar Harwan.

Dikatakan Harwan, Pelaksanaan Gerakan Bisa ini merupakan sinergi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan mitra kerja yaitu Komisi X DPR RI dalam rangka mewujudkan destinasi pariwisata Sangiran menjadi destinasi yang bersih, indah, sehat dan aman pasca pandemi COVID-19." Sehingga siap menerima kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara," Katanya.

Gerakan BISA lanjut Harwan, akan melibatkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat di Kabupaten Sragen yang terdampak ekonomi akibat pandemi covid-19 sebanyak 100 orang untuk melaksanakan kegiatan kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan dengan memberikan konpensasi bagi peserta. "serta memberikan peralatan peralatan penunjang kebersihan, keindahan, kesehatan dan keamanan di destinasi pariwisata Sangiran Kabupaten Sragen," terangnya.

Menurut Harwan, Sangiran merupakan situs manusia purba dan sebuah kawasan prasejarah terkemuka di dunia. Sejak lama para pakar internasional, memandang Sangiran sebagai laboratorium alam paling lengkap, situs ini mampu menunjukkan berbagai lapisan tanah dan memperlihatkan interaksi kehidupan manusia dengan lingkungannya.

"Maka kemudian UNESCO menganggap Situs Sangiran sebagai salah satu dari “situs kunci” yang dapat memberikan gambaran dan pemahaman tentang proses evolusi manusia, budaya, dan lingkungannya selama dua juta tahun tanpa terputus. Pada tanggal 5 Desember 1996 Sangiran ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia dengan nama ‘Sangiran Early Man Site’ oleh UNESCO," bebernya.

Jadi, sasaran dari Gerakan BISA adalah pembersihan lingkungan destinasi pariwisata, Penataan fasilitas umum di destinasi pariwista Sangiran."Sehingga menjadi destinasi yang indah, sehat, dan aman untuk menerima kunjungan wisatawan," kata Harwan.

Sementera Wakil Ketua Komisi X DPRI Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakatan, bahwa gerakan BISA merupakan inisiatif kemenparekraf yang sangat bagus dan harus didukung. Menurut Agustina, Pandemi COVID-19 jangan hanya dijalani di rumah saja, terutama bagi yang ekonomi menengah ke bawah, karena mungkin kalau di rumah saja tidak ada yang dimakan.

"Mau tahan berapa lama makanan yang ada di rumah kita, terutama bagi yang kurang mampu. Kita harus keluar, namun tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Agustina. (Baca: Jawa Tengah Sudah Lakukan 138.500 Testing COVID-19).

Dikatakan, ekonomi kreatif tidak akan hidup jika ekonomi makro tidak dijalankan."Sudah cukup bagi kita selama 6 bulan ini mempelajari mengenai COVID-19. Jadi kita harus bangkit kembali untuk beraktivitas guna menghidupkan ekonomi dengan tentunya memperhatikan protokol kesehatan,' pungkasnya.

Untuk diketahui dalam acara pembukaan gerakan BISA tersebut dihadiri juga oleh sejumlah pejabat Provinsi dan Kabuaten, Seperti Wakil Bupati Sragen, Ketua DPRD Sragen, Anggota DPRD Provinsi Jawa tengah dan tamu undangan lainnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)