Terungkap! Brigpol Setyo Herlambang Tewas dengan Luka Tembak di Dada Kiri Tembus Belakang
loading...
A
A
A
SEMARANG - Almarhum Brigpol Setyo Herlambang, pengawal pribadi (Walpri) Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Daniel Adityajaya disebut menderita luka tembak di bagian dada kiri tembus ke belakang.
Hal itu diungkapkan Daniel Adityajaya sesaat setelah mengecek proses autopsi korban di RS Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023) siang. Saat ditanyakan di mana luka tembak pada tubuh almarhum, Daniel menunjuk dada kiri.
Namun, saat ditanyakan lebih detail terkait hal itu, dia tak menjelaskan lebih detail.
“Luka nanti bagian kesehatan yang menjelaskan, informasi terbatas ya ke keluarga. Kalau sudah jelas akan kita sampaikan,” kata Daniel Adityajaya.
Beberapa kerabat korban termasuk istrinya Wahyu Devi Fatmasari terlihat di RS Bhayangkara Semarang. Devi (28) sedang hamil tua, dan diperkiraan bulan Oktober akan melahirkan anak kedua.
Anak pertamanya laki-laki, masih kecil, juga ikut ke rumah sakit. Devi berprofesi sebagai perawat di RS Tlogorejo Semarang.
Kakak ipar korban, Agus Dwi Jatmiko warga Kota Semarang mengatakan dirinya melihat kondisi jenazah adik iparnya di ruang instalasi forensik itu.
“Dada kiri tembus ke belakang,” ungkapnya ditemui di lokasi yang sama.
Dia mengatakan komunikasi terakhir dengan korban, pada Jumat menjelang pukul 11.00 WIB. Sekira 1 jam kemudian, dia mendapat kabar adik iparnya meninggal.
Agus juga menyebut hubungan keluarga korban dan adiknya harmonis dan tidak ada masalah.
“Katanya karena kecelakaan, nggak tahu kecelakaan apa,” lanjutnya.
Dia berharap dengan proses autopsi ini penyebab kematian adik iparnya menjadi terang benderang. Termasuk meminta penyelidikan kasus ini seprofesional mungkin.
Jenazah korban sendiri tiba di RS Bhayangkara Semarang Sabtu (23/9/2023) sekira pukul 12.00 WIB. Korban ditemukan tewas di kamarnya di rumah dinas Kapolda Kaltara pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Polda Kaltara melakukan penyelidikan dan menduga korban bunuh diri. Di sebelah jenazah ada senpi jenis HS. Malam harinya jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kaltara di Tarakan untuk visum luar.
Informasi dari sumber di lapangan, jabatan korban sendiri adalah Banit II Subdetasemen Gegana Satbrimob Polda Kaltara. Sebelumnya pernah bertugas di Polda Kaltim, setelah Polda Kaltara dibentuk korban berpindah tugas di sana menjadi Walpri Kapolda Kaltara.
Hal itu diungkapkan Daniel Adityajaya sesaat setelah mengecek proses autopsi korban di RS Bhayangkara Semarang, Sabtu (23/9/2023) siang. Saat ditanyakan di mana luka tembak pada tubuh almarhum, Daniel menunjuk dada kiri.
Namun, saat ditanyakan lebih detail terkait hal itu, dia tak menjelaskan lebih detail.
“Luka nanti bagian kesehatan yang menjelaskan, informasi terbatas ya ke keluarga. Kalau sudah jelas akan kita sampaikan,” kata Daniel Adityajaya.
Beberapa kerabat korban termasuk istrinya Wahyu Devi Fatmasari terlihat di RS Bhayangkara Semarang. Devi (28) sedang hamil tua, dan diperkiraan bulan Oktober akan melahirkan anak kedua.
Anak pertamanya laki-laki, masih kecil, juga ikut ke rumah sakit. Devi berprofesi sebagai perawat di RS Tlogorejo Semarang.
Baca Juga
Kakak ipar korban, Agus Dwi Jatmiko warga Kota Semarang mengatakan dirinya melihat kondisi jenazah adik iparnya di ruang instalasi forensik itu.
“Dada kiri tembus ke belakang,” ungkapnya ditemui di lokasi yang sama.
Dia mengatakan komunikasi terakhir dengan korban, pada Jumat menjelang pukul 11.00 WIB. Sekira 1 jam kemudian, dia mendapat kabar adik iparnya meninggal.
Agus juga menyebut hubungan keluarga korban dan adiknya harmonis dan tidak ada masalah.
“Katanya karena kecelakaan, nggak tahu kecelakaan apa,” lanjutnya.
Dia berharap dengan proses autopsi ini penyebab kematian adik iparnya menjadi terang benderang. Termasuk meminta penyelidikan kasus ini seprofesional mungkin.
Jenazah korban sendiri tiba di RS Bhayangkara Semarang Sabtu (23/9/2023) sekira pukul 12.00 WIB. Korban ditemukan tewas di kamarnya di rumah dinas Kapolda Kaltara pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Polda Kaltara melakukan penyelidikan dan menduga korban bunuh diri. Di sebelah jenazah ada senpi jenis HS. Malam harinya jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kaltara di Tarakan untuk visum luar.
Informasi dari sumber di lapangan, jabatan korban sendiri adalah Banit II Subdetasemen Gegana Satbrimob Polda Kaltara. Sebelumnya pernah bertugas di Polda Kaltim, setelah Polda Kaltara dibentuk korban berpindah tugas di sana menjadi Walpri Kapolda Kaltara.
(shf)