Krisis Air Bersih dan Kekeringan, Warga Karawang Dapat Bantuan Water Treatment Plant
loading...
Warga Kampung Cibenda, Desa Parungmulya, Ciampel, Karawang, Jawa Barat yang mengalami kekeringan mendapat bantuan air bersih. Foto/Ist
A
A
A
KARAWANG - Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan sejumlah daerah mengalami kekeringan sehingga masyarakat mengalami krisis air bersih. Di antaranya di Karawang, Jawa Barat tepatnya di Kampung Cibenda dan Kampung Cikamuning, Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel.
Pemkab Karawang bahkan telah menetapkan status Siaga Kekeringan sejak 13 Juni 2023 sampai dengan 30 Oktober 2023. Salah satu daerah dengan status Siaga Kekeringan adalah Desa Parungmulya dengan total warga yang terdampak sebanyak 464 KK dan 1.181 jiwa.
Guna mendapatkan air bersih dengan jumlah yang cukup saat kekeringan melanda, masyarakat harus membeli air bersih yang relatif mahal.
Namun, kini warga mulai mendapatkan bantuan air bersih sebanyak 10.000 liter pada Rabu (20/9/2023). Air bersih tersebut berasal dari Water Treatment Plant (WTP) yang dibangun Peruri di sekitar Kantor Desa Parungmulya.
WTP ini dibangun bertujuan untuk penyediaan sumber air bersih bagi warga di Desa Parungmulya dan sekitarnya guna mendukung aktivitas rumah tangga warga sehari-hari.
Sebelum dibangunnya WTP ini, sebagian besar warga Desa Parungmulya masih menggunakan air sungai secara langsung untuk kebutuhan air sehari-hari yang belum terjamin kualitas kebersihannya.
“Bantuan air bersih ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang kekurangan air bersih di saat musim kemarau panjang seperti sekarang ini,” kata Penanggung Jawab TJSL Peruri, Dawam Hafidhuddin.
Misnah (63), salah satu warga Kampung Cibenda merasa sangat terbantu dan bersyukur atas bantuan air bersih ini.
“Terima kasih atas bantuannya. Sumber mata air di daerah kami sudah kering. Mudah-mudahan hujan segera datang,” ujarnya.
Pemkab Karawang bahkan telah menetapkan status Siaga Kekeringan sejak 13 Juni 2023 sampai dengan 30 Oktober 2023. Salah satu daerah dengan status Siaga Kekeringan adalah Desa Parungmulya dengan total warga yang terdampak sebanyak 464 KK dan 1.181 jiwa.
Guna mendapatkan air bersih dengan jumlah yang cukup saat kekeringan melanda, masyarakat harus membeli air bersih yang relatif mahal.
Namun, kini warga mulai mendapatkan bantuan air bersih sebanyak 10.000 liter pada Rabu (20/9/2023). Air bersih tersebut berasal dari Water Treatment Plant (WTP) yang dibangun Peruri di sekitar Kantor Desa Parungmulya.
WTP ini dibangun bertujuan untuk penyediaan sumber air bersih bagi warga di Desa Parungmulya dan sekitarnya guna mendukung aktivitas rumah tangga warga sehari-hari.
Sebelum dibangunnya WTP ini, sebagian besar warga Desa Parungmulya masih menggunakan air sungai secara langsung untuk kebutuhan air sehari-hari yang belum terjamin kualitas kebersihannya.
“Bantuan air bersih ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang kekurangan air bersih di saat musim kemarau panjang seperti sekarang ini,” kata Penanggung Jawab TJSL Peruri, Dawam Hafidhuddin.
Misnah (63), salah satu warga Kampung Cibenda merasa sangat terbantu dan bersyukur atas bantuan air bersih ini.
“Terima kasih atas bantuannya. Sumber mata air di daerah kami sudah kering. Mudah-mudahan hujan segera datang,” ujarnya.
Lihat Juga :
(shf)
