Puluhan Warga Gunungkidul Keracunan Makanan, 1 Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Puluhan warga Kalurahan Jerukwudel Kapanewon Girisubo, Gunungkidul, DIY mengalami mual dan muntah-muntah yang diduga keracunan makanan. Satu dari korban keracunan makanan akhirnya meninggal dunia.
Korban yang masih bocah diduga keracunan makanan katering dalam acara yang digelar di Balai Kalurahan Jerukwudel.
Selain bocah tersebut, ternyata ada 20 orang juga mengalami diare dan muntah usai menyantap nasi kotak dari katering yang dibagikan dalam acara Pelatihan Enterprenuer UMKM dari Dinas Koperasi UKM DIY yang berlangsung selama 5 hari.
Namun sayang, meskipun sudah ada korban jiwa acara di Balai Kalurahan Jerukwudel masih terus berlangsung. Pihak penyelenggara hanya menghentikan pesanan makanan dari katering yang bersangkutan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Panewu Girisubo, Slamet Winarno ketika dikonfirmasi Kamis (21/9/2023) malam. Winarno mengatakan jika pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan sudah mengambil langkah yang diperlukan.
"Pihak Puskesmas dan Dinkes sudah mengambil langkah," katanya.
Winarno menyebut, hari Selasa (19/9/2023) sekitar jam 18.00, 20 orang warga menyantap makanan yang dibagikan. Makanan tersebut berasal dari sebuah usaha katering setempat.
Makanan tersebut dibagikan setelah acara hendak selesai. Sehingga ada peserta yang menikmati di lokasi pelatihan namun ada yang membawanya pulang. Selang beberapa jam kemudian, atau Selasa malam, mereka mengalami mual dan muntah.
Salah satu yang menyantap makanan tersebut adalah Naira Abelia Azzahra, bocah berumur 10 tahun warga Dusun Dompol Kalurahan Jerukwudel. Selasa malam, usai menyantap makanan katering tersebut Naira mengalami mual dan muntah.
"Menjelang tengah malam, kondisi Naira dianggap membaik usai diberi minyak," tambahnya.
Hanya saja, Naira kembali mual dan muntah keesokan harinya. Karena kondisinya tidak berangsur membaik, Rabu (20/9/2023) siang sekira jam 12.00, bocah tersebut dibawa ke UGD Puskesmas girisubo. Petugas Puskesmas langsung memberikan perawatan intensif
Dan setelah dilakukan perawatan di IGD, pasien disarankan untuk dirujuk ke RS terdekat yaitu RS Maguhan Husada Pracimantoro Jawa Tengah. Namun sayang, di tengah perjalanan pasien meninggal dunia.
"Nyawa korban tidak bisa diselamatkan," terangnya.
Sebenarnya, lanjut Winarno, bocah tersebut tidak turut serta dalam acara yang diselenggarakan di Balai Kalurahan. Namun karena ayah dari korban adalah salah satu Tenaga Harian Lepas (THL) di Kalurahan tersebut maka bocah ini dikirimi makanan katering tersebut.
Winarno menambahkan, pihak Puskesmas sudah menindaklanjuti dugaan keracunan tersebut. Pihak Puskesmas sudah mengambil sampel muntahan dan sisa makanan dan kemudian dibawa ke Dinas Kesehatan.
"Puskesmas mendata dan memberikan obat kepada warga yang terdampak/mengalami diare dan atau muntah," ujarnya
Korban yang masih bocah diduga keracunan makanan katering dalam acara yang digelar di Balai Kalurahan Jerukwudel.
Selain bocah tersebut, ternyata ada 20 orang juga mengalami diare dan muntah usai menyantap nasi kotak dari katering yang dibagikan dalam acara Pelatihan Enterprenuer UMKM dari Dinas Koperasi UKM DIY yang berlangsung selama 5 hari.
Namun sayang, meskipun sudah ada korban jiwa acara di Balai Kalurahan Jerukwudel masih terus berlangsung. Pihak penyelenggara hanya menghentikan pesanan makanan dari katering yang bersangkutan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Panewu Girisubo, Slamet Winarno ketika dikonfirmasi Kamis (21/9/2023) malam. Winarno mengatakan jika pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan sudah mengambil langkah yang diperlukan.
"Pihak Puskesmas dan Dinkes sudah mengambil langkah," katanya.
Winarno menyebut, hari Selasa (19/9/2023) sekitar jam 18.00, 20 orang warga menyantap makanan yang dibagikan. Makanan tersebut berasal dari sebuah usaha katering setempat.
Makanan tersebut dibagikan setelah acara hendak selesai. Sehingga ada peserta yang menikmati di lokasi pelatihan namun ada yang membawanya pulang. Selang beberapa jam kemudian, atau Selasa malam, mereka mengalami mual dan muntah.
Salah satu yang menyantap makanan tersebut adalah Naira Abelia Azzahra, bocah berumur 10 tahun warga Dusun Dompol Kalurahan Jerukwudel. Selasa malam, usai menyantap makanan katering tersebut Naira mengalami mual dan muntah.
"Menjelang tengah malam, kondisi Naira dianggap membaik usai diberi minyak," tambahnya.
Hanya saja, Naira kembali mual dan muntah keesokan harinya. Karena kondisinya tidak berangsur membaik, Rabu (20/9/2023) siang sekira jam 12.00, bocah tersebut dibawa ke UGD Puskesmas girisubo. Petugas Puskesmas langsung memberikan perawatan intensif
Dan setelah dilakukan perawatan di IGD, pasien disarankan untuk dirujuk ke RS terdekat yaitu RS Maguhan Husada Pracimantoro Jawa Tengah. Namun sayang, di tengah perjalanan pasien meninggal dunia.
"Nyawa korban tidak bisa diselamatkan," terangnya.
Sebenarnya, lanjut Winarno, bocah tersebut tidak turut serta dalam acara yang diselenggarakan di Balai Kalurahan. Namun karena ayah dari korban adalah salah satu Tenaga Harian Lepas (THL) di Kalurahan tersebut maka bocah ini dikirimi makanan katering tersebut.
Winarno menambahkan, pihak Puskesmas sudah menindaklanjuti dugaan keracunan tersebut. Pihak Puskesmas sudah mengambil sampel muntahan dan sisa makanan dan kemudian dibawa ke Dinas Kesehatan.
"Puskesmas mendata dan memberikan obat kepada warga yang terdampak/mengalami diare dan atau muntah," ujarnya
(shf)