Viral! 3 Wanita Seksi Asyik Goyang Erotis di Dekat Musala, Begini Penampakannya
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Video yang memperlihatkan tiga wanita berpakaian seksi, asyik berjoget erotis di atas panggung yang ada di dekat musala, viral di media sosial. Joget erotis tiga wanita seksi ini, diiringi dentuman musik dari pengeras suara.
Acara menguji pengeras suara atau yang kerap disebut sound gler oleh masyarakat di Jawa Timur tersebut, terjadi di Dukuh Kunal, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Akibat video viral wanita seksi joget erotis di dekat musala tersebut, panitia kegiatan dan pemerintah desa di periksa Polres Lumajang.
Unggahan video joget erotis yang dilakukan tiga wanita seksi di dekat musala tersebut, langsung dibanjiri beragam komentar di media sosial. Peristiwa tersebut, terjadi pada Jumat (15/9/2023) saat dilaksanakan cek sound untuk persiapan dan latihan karnaval Desa Pasrujambe.
Panitia penyelenggara, Yuliadi mengaku, pemilihan lokasi yang berada di samping musala itu telah menjadi kesepakatan warga. "Warga memilih lokasi di dekat musala, karena kondisi tanahnya rata, sehingga aman untuk kegiatan," ungkapnya.
Dia juga mengaku, kegiatan tersebut berada di jalan yang lokasinya berada di dekat musala, tetapi tidak mengganggu aktivitas di musala karena pelaksanaannya sudah disesuaikan dengan kegiatan di musala.
Sementara Kepala Desa Pasrujambe, Yuliadi menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa yang terjadi di Dukuh Kunal hingga menjadi viral di media sosial, dan menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat.
"Kami Pemerintah Desa Pasrujambe memohon maaf kepada semua pihak atas kejadian di Dukuh Kunal. Kegiatan itu murni kegiatan warga, di luar kegiatan yang telah diagendakan desa. Tetapi sebagai kepala desa, saya memohon maaf atas kejadian ini," tegasnya.
Yuliadi juga mengatakan, ke depan akan memberikan rambu-rambu kepada masyarakat yang akan melakukan kegiatan hiburan di muka umum. Ditegaskannya, kegiatan tersebut tidak ada unsur kesengajaan. "Saya mohon maaf, dan akan tetap melakukan pembinaan," ungkapnya.
Akibat polemik dari adanya kegiatan hiburan tersebut, hingga videonya viral di media sosial. Polres Lumajang langsung memanggil panitia, dan pemerintah desa untuk dimintai keterangan.
Acara menguji pengeras suara atau yang kerap disebut sound gler oleh masyarakat di Jawa Timur tersebut, terjadi di Dukuh Kunal, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Akibat video viral wanita seksi joget erotis di dekat musala tersebut, panitia kegiatan dan pemerintah desa di periksa Polres Lumajang.
Unggahan video joget erotis yang dilakukan tiga wanita seksi di dekat musala tersebut, langsung dibanjiri beragam komentar di media sosial. Peristiwa tersebut, terjadi pada Jumat (15/9/2023) saat dilaksanakan cek sound untuk persiapan dan latihan karnaval Desa Pasrujambe.
Panitia penyelenggara, Yuliadi mengaku, pemilihan lokasi yang berada di samping musala itu telah menjadi kesepakatan warga. "Warga memilih lokasi di dekat musala, karena kondisi tanahnya rata, sehingga aman untuk kegiatan," ungkapnya.
Dia juga mengaku, kegiatan tersebut berada di jalan yang lokasinya berada di dekat musala, tetapi tidak mengganggu aktivitas di musala karena pelaksanaannya sudah disesuaikan dengan kegiatan di musala.
Sementara Kepala Desa Pasrujambe, Yuliadi menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa yang terjadi di Dukuh Kunal hingga menjadi viral di media sosial, dan menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat.
"Kami Pemerintah Desa Pasrujambe memohon maaf kepada semua pihak atas kejadian di Dukuh Kunal. Kegiatan itu murni kegiatan warga, di luar kegiatan yang telah diagendakan desa. Tetapi sebagai kepala desa, saya memohon maaf atas kejadian ini," tegasnya.
Yuliadi juga mengatakan, ke depan akan memberikan rambu-rambu kepada masyarakat yang akan melakukan kegiatan hiburan di muka umum. Ditegaskannya, kegiatan tersebut tidak ada unsur kesengajaan. "Saya mohon maaf, dan akan tetap melakukan pembinaan," ungkapnya.
Akibat polemik dari adanya kegiatan hiburan tersebut, hingga videonya viral di media sosial. Polres Lumajang langsung memanggil panitia, dan pemerintah desa untuk dimintai keterangan.
(eyt)