Memilukan! Ibu dan Anak Disabilitas di Kediri Ditemukan Tewas, Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
KEDIRI - Seorang ibu dan anak warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, ditemukan tewas di dalam rumah. Bahkan jenazah si ibu dalam keadaan sudah membusuk.
Sempat beredar kabar di masyarakat, kematian ibu dan anak itu diduga akibat kelaparan. Namun oleh pihak kepolisian kabar itu telah dibantah. Polsek Pesantren Polres Kediri Kota menegaskan, kematian korban disebabkan karena sakit.
"Bukan karena kelaparan, tapi karena sakit,” kata Kanit Reskrim Polsek Pesantren Polres Kediri Kota Iptu Dodi kepada wartawan Kamis siang (21/9/2023).
Penemuan jenazah ibu dan anak itu berlangsung pada Rabu (20/9/2023). Informasi yang dihimpun, ibu dan anak itu diketahui bernama Utami dan Arif Budiman (45). Arif diketahui seorang difabel, yakni sejak kecil mengalami tunawicara atau tidak bisa berbicara (bisu).
Saat pertama kali ditemukan, Arif masih hidup, namun keadaannya sudah kritis. Arif meninggal dunia saat hendak dilarikan puskesmas setempat. Sementara jenazah ibunya sudah membusuk.
Penemuan kedua korban pertama kali diketahui oleh tetangga yang awalnya mencium bau busuk. Usut punya usut, aroma tidak sedap itu datang dari rumah korban yang pintunya tertutup rapat.
Bersama perangkat kelurahan, pintu itu kemudian didobrak. Terlihat kedua korban dalam posisi tergeletak dengan kondisi yang mengenaskan.
Menurut Dodi, dari keterangan yang diperoleh, korban merupakan istri pensiunan ASN (Aparatur Sipil Negara). Setelah suaminya meninggal dunia, ia tinggal dengan putranya yang tunawicara.
Sementara dua anaknya yang lain sudah berumah tangga dan bertempat tinggal jauh. Sehari-hari perempuan berusia lanjut itu dirawat putranya yang tunawicara.
Belakangan yang bersangkutan diketahui dalam keadaan sakit-sakitan, yakni informasinya menderita sakit lambung. Karenanya kematian korban, akibat sakit yang diderita dan bukan karena kelaparan.
“Biasanya yang bersangkutan dua hari sekali terlihat naik sepeda. Namun sudah 2-3 hari ini tidak terlihat,” terangnya.
Kedua jenazah ibu dan anak itu langsung dilarikan ke rumah sakit guna menjalani visum. Dari pemeriksaan sementara, petugas tidak menemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Hasil pemeriksaan dipastikan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh kedua korban,” pungkasnya.
Sempat beredar kabar di masyarakat, kematian ibu dan anak itu diduga akibat kelaparan. Namun oleh pihak kepolisian kabar itu telah dibantah. Polsek Pesantren Polres Kediri Kota menegaskan, kematian korban disebabkan karena sakit.
"Bukan karena kelaparan, tapi karena sakit,” kata Kanit Reskrim Polsek Pesantren Polres Kediri Kota Iptu Dodi kepada wartawan Kamis siang (21/9/2023).
Penemuan jenazah ibu dan anak itu berlangsung pada Rabu (20/9/2023). Informasi yang dihimpun, ibu dan anak itu diketahui bernama Utami dan Arif Budiman (45). Arif diketahui seorang difabel, yakni sejak kecil mengalami tunawicara atau tidak bisa berbicara (bisu).
Saat pertama kali ditemukan, Arif masih hidup, namun keadaannya sudah kritis. Arif meninggal dunia saat hendak dilarikan puskesmas setempat. Sementara jenazah ibunya sudah membusuk.
Penemuan kedua korban pertama kali diketahui oleh tetangga yang awalnya mencium bau busuk. Usut punya usut, aroma tidak sedap itu datang dari rumah korban yang pintunya tertutup rapat.
Bersama perangkat kelurahan, pintu itu kemudian didobrak. Terlihat kedua korban dalam posisi tergeletak dengan kondisi yang mengenaskan.
Menurut Dodi, dari keterangan yang diperoleh, korban merupakan istri pensiunan ASN (Aparatur Sipil Negara). Setelah suaminya meninggal dunia, ia tinggal dengan putranya yang tunawicara.
Sementara dua anaknya yang lain sudah berumah tangga dan bertempat tinggal jauh. Sehari-hari perempuan berusia lanjut itu dirawat putranya yang tunawicara.
Belakangan yang bersangkutan diketahui dalam keadaan sakit-sakitan, yakni informasinya menderita sakit lambung. Karenanya kematian korban, akibat sakit yang diderita dan bukan karena kelaparan.
“Biasanya yang bersangkutan dua hari sekali terlihat naik sepeda. Namun sudah 2-3 hari ini tidak terlihat,” terangnya.
Kedua jenazah ibu dan anak itu langsung dilarikan ke rumah sakit guna menjalani visum. Dari pemeriksaan sementara, petugas tidak menemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Hasil pemeriksaan dipastikan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh kedua korban,” pungkasnya.
(ams)