Besok, Kokam Muhammadiyah Apel Akbar Bersama Presiden Jokowi di Stadion Manahan Solo

Selasa, 19 September 2023 - 18:49 WIB
loading...
Besok, Kokam Muhammadiyah Apel Akbar Bersama Presiden Jokowi di Stadion Manahan Solo
Kokam Muhammadiyah akan menggelar apel akbar bersama Presiden Jokowi di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah pada Rabu 20 September 2023. Foto/Istimewa
A A A
SOLO - Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) akan menggelar apel akbar di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah. Apel yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo tersebut dihelat pada Rabu 20 September 2023.

Panglima Tinggi Kokam Dzulfikar Ahmad Tawalla menyampaikan apel akbar Kokam dihelat guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, terutama menjelang Pemilu 2024 mendatang.

”Apel Akbar ini merupakan momentum penting bagi Kokam dalam menunjukkan komitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya pada perhelatan pemilu 2024 nanti,” kata Dzulfikar dalam keterangannya, Selasa (19/9/2023).



Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini juga menyampaikan Kokam berkomitmen kepada Indonesia khususnya masyarakat untuk berkontribusi penuh dalam upaya merawat kebhinekaan bangsa ini.

Untuk itu Dzulfikar menegaskan apel akbar ini akan dihadiri oleh Presiden Jokowi, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju serta sejumlah tokoh nasional lainnya.



”Apel akbar ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan 25.000 pasukan Kokam. Ini bukti Kokam selalu siap berkontribusi dalam menjaga kedaulatan negara dan mewujudkan masyarakat guyub rukun," jelas Dzulfikar.

Dzulfikar menambahkan bahwa Kokam senantiasa berpedoman pada khittah, kepribadian, dan kebijakan Pemuda Muhammadiyah yang bertujuan untuk melawan politik identitas, SARA, dan hoax yang berpotensi muncul pada pelaksanaan Pemilu 2024 nanti.

“Sebagai bagian Pemuda Muhammadiyah kita tentu senantiasa berpedoman pada khittah, kepribadian, dan kebijakan Pemuda Muhammadiyah. Kami berkomitmen melawan semua bentuk politik identitas, SARA, dan hoax yang berpotensi menghancurkan demokrasi,” tegasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2857 seconds (0.1#10.140)