KKB Gagal Serang TNI-Polri, Malah Justru Ditangkap Pasukan Raider
loading...
A
A
A
INTAN JAYA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus berulah dan mengganggu keamanan masyarakat Papua. KKB yang juga sering disebut Kelompok Separatis Teroris (KST) terindikasi akan melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan TNI-Polri di Kampung Kumbala Gupa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Pegunungan.
Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi GN Suriastawa menjelaskan, terungkapnya aksi KKB ini berawal saat Tim Waltis yang dipimpin Dansatgas Pamtas Mobile Yonif Para Raider 330/TD Mayor Inf Dedy Pungky Irawanto melaksanakan patroli. Setelah patroli tim dengan kekuatan 10 orang ini meneruskan perjalanan kembali ke Pos Kotis Mamba.
"Saat Tim Waltis tiba di Jalan Trans Sugapa tepatnya di atas SDN Bilogai, terlihat 2 orang tidak dikenal (OTK) sedang melakukan kegiatan mencurigakan. Dua orang yang berada dengan jarak sekitar 60 meter ini diduga kuat akan melakukan percobaan penyerangan terhadap aparat," kata Suriastawa dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).
Ketika Personel Waltis berupaya mengidentifikasi, salah satu OTK tiba-tiba melarikan diri dengan meloncati pagar sekolah.
Anggota Satgas YPR 330 /TD yang berada di mobil segera bereaksi dengan melakukan 2 kali tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan sehingga melanjutkan tembakan dan mengenai lengan salah satu KKB.
Sedangkan seorang KKB bisa melarikan diri mengarah ke Kampung Kumbala Gupa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
“Saat ini KST semakin hari semakin tidak terkonsentrasi, mengingat KST masing masing wilayah mempunyai kepentingan untuk kelompoknya sendiri, sehingga terjadi pertentangan diantara mereka sendiri, bahkan mengakibatkan korban jiwa diantara kelompok yang bertentangan. Akibat kepentingan pribadi ini, kelompok KST sehingga mereka bertindak brutal, kasar, melakukan pengerusakan bahkan pembunuhan terhadap masyarakat yang menghalangi kepentingannya,” ujar Kapen Kogabwilhan III.
Kondisi terkini KKB ini yang menjadi salah satu alasan nekat merencanakan menyerang terhadap aparat keamanan, guna mendapatkan bekal peralatan dan senjata untuk menjaga kelangsungan hidup kelompoknya.
Namun ironisnya dapat ditangkap oleh Satuan YPR 330/TD memang sudah terlatih, dengan pengalamannya selama ini dan saat ini bertugas menjaga dan melindungi masyarakat Papua dari gangguan KST.
Menghadapi situasi ini, kedua KST tersebut terjebak dan terdesak dalam situasi yang tidak menguntungkan.
“Saya mengajak semua KST hentikan pertikaian, ayo bangkit membangun Papua dengan Kasih seperti yang Tuhan berikan kepada kita, kita wujudkan masyarakat Papua sejahtera, maju dan modern,” tegas Kapen.
Barang bukti yang diamankan di antaranya berupa, 1 buah tas hitam, 1 buah tas noken, 1 stel baju hitam,1 bungkus jimat, 1 bungkus pinang dan 1 buah bendera Bintang Kejora.
Sementara itu, seorang anggota KST yang mengaku bernama Matianus Marsani tidak sempat melarikan diri karena posisinya terjepit antara mobil dan pagar sekolah, sehingga dapat diamankan.
Martianus Marsani mengaku bagian KST wilayah Homeyo, kondisi saat ini dalam keadaan sehat dan diperlakukan dengan baik sebagai warga negara Idonesia yang punya hak sama di mata hukum.
Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi GN Suriastawa menjelaskan, terungkapnya aksi KKB ini berawal saat Tim Waltis yang dipimpin Dansatgas Pamtas Mobile Yonif Para Raider 330/TD Mayor Inf Dedy Pungky Irawanto melaksanakan patroli. Setelah patroli tim dengan kekuatan 10 orang ini meneruskan perjalanan kembali ke Pos Kotis Mamba.
"Saat Tim Waltis tiba di Jalan Trans Sugapa tepatnya di atas SDN Bilogai, terlihat 2 orang tidak dikenal (OTK) sedang melakukan kegiatan mencurigakan. Dua orang yang berada dengan jarak sekitar 60 meter ini diduga kuat akan melakukan percobaan penyerangan terhadap aparat," kata Suriastawa dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).
Ketika Personel Waltis berupaya mengidentifikasi, salah satu OTK tiba-tiba melarikan diri dengan meloncati pagar sekolah.
Anggota Satgas YPR 330 /TD yang berada di mobil segera bereaksi dengan melakukan 2 kali tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan sehingga melanjutkan tembakan dan mengenai lengan salah satu KKB.
Sedangkan seorang KKB bisa melarikan diri mengarah ke Kampung Kumbala Gupa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
“Saat ini KST semakin hari semakin tidak terkonsentrasi, mengingat KST masing masing wilayah mempunyai kepentingan untuk kelompoknya sendiri, sehingga terjadi pertentangan diantara mereka sendiri, bahkan mengakibatkan korban jiwa diantara kelompok yang bertentangan. Akibat kepentingan pribadi ini, kelompok KST sehingga mereka bertindak brutal, kasar, melakukan pengerusakan bahkan pembunuhan terhadap masyarakat yang menghalangi kepentingannya,” ujar Kapen Kogabwilhan III.
Kondisi terkini KKB ini yang menjadi salah satu alasan nekat merencanakan menyerang terhadap aparat keamanan, guna mendapatkan bekal peralatan dan senjata untuk menjaga kelangsungan hidup kelompoknya.
Namun ironisnya dapat ditangkap oleh Satuan YPR 330/TD memang sudah terlatih, dengan pengalamannya selama ini dan saat ini bertugas menjaga dan melindungi masyarakat Papua dari gangguan KST.
Menghadapi situasi ini, kedua KST tersebut terjebak dan terdesak dalam situasi yang tidak menguntungkan.
“Saya mengajak semua KST hentikan pertikaian, ayo bangkit membangun Papua dengan Kasih seperti yang Tuhan berikan kepada kita, kita wujudkan masyarakat Papua sejahtera, maju dan modern,” tegas Kapen.
Barang bukti yang diamankan di antaranya berupa, 1 buah tas hitam, 1 buah tas noken, 1 stel baju hitam,1 bungkus jimat, 1 bungkus pinang dan 1 buah bendera Bintang Kejora.
Sementara itu, seorang anggota KST yang mengaku bernama Matianus Marsani tidak sempat melarikan diri karena posisinya terjepit antara mobil dan pagar sekolah, sehingga dapat diamankan.
Martianus Marsani mengaku bagian KST wilayah Homeyo, kondisi saat ini dalam keadaan sehat dan diperlakukan dengan baik sebagai warga negara Idonesia yang punya hak sama di mata hukum.
(shf)