Gunung Bromo Diselimuti Kabut Tebal usai Diguyur Hujan, Kebakaran Padam?
loading...
A
A
A
MALANG - Kawasan Gunung Bromo diguyur hujan sejak Rabu malam (13/9/2023). Bahkan hingga Kamis pagi (14/9/2023) cuaca di kawasan Gunung Bromo khususnya di sekitar Blok Jemplang, Desa Ngadas, Poncokusumo, diselimuti kabut tebal.
Informasi yang diterima, hujan masih mengguyur pada Kamis (14/9/2023) bahkan kabut pun turun sehingga jarak pandang juga terbatas. Hujan deras yang mengguyur ini api membuat kawasan Gunung Bromo kemungkinan besar padam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, cuaca buruk memang membuat pemantauan titik api dan pemadaman di udara tidak dilaksanakan. Namun secara kasat mata dari pengamatan terakhir Rabu petang kemarin api di kawasan Jemplang, Malang memang sudah padam.
"Hari ini cuaca buruk kabut, sempat hujan," ucap Sadono Irawan saat dikonfirmasi, Kamis (14/9/2023).
Ia berharap turunnya hujan membuat kebakaran di kawasan Gunung Bromo padam. Apalagi hujan juga masih turun di Kamis pagi (14/9/2023). "Semoga bisa padam karena hujan turun," ungkapnya.
Sebelumnya dikatakan Sadono, dua helikopter sempat dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan Bukit Keciri, Bukit Pentongan, Gunung Watangan. "Rabu kemarin dua helikopter kita libatkan, total ada 33 kali water bombing," katanya
Sebelumnya diberitakan, kawasan Wisata Gunung Bromo kembali ditutup total sejak Rabu malam (7/9/2023) kemarin pukul 22.00 WIB, pasca ada kebakaran di lahan Bukit Teletubbies pada Blok Savana Bukit Watangan. Diduga kebakaran akibat adanya aktivitas wisatawan yang menyalakan flare saat foto prewedding di kawasan Bukit Teletubbies.
Kejadian ini terekam ponsel oleh warga sekitar melalui sebuah video berdurasi 41 detik. Video ini beredar viral di media sosial. Pada video tersebut tampak sejumlah laki-laki dan satu perempuan berpakaian putih, membawa peralatan untuk pemotretan.
Mereka membawa tripod dan kamera serta tengah berjalan santai padahal di belakangnya terlihat api makin besar. Para wisatawan itu tampak terlihat santai usai api menyambar dan membakar lahan di belakang tepat tulisan Bukit Teletubbies.
Akibat kejadian itu, satu manajer EO prewedding berinisial AW ditetapkan sebagai tersangka. Dirinya dikenakan Pasal Pasal 50 Ayat 3 Huruf d juncto Pasal 78 ayat 4 Undang-Undang nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan. Selain itu, ada sangkaan Pasal 188 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 1.500.000.000.
Akibat kebakaran ini, jalur Malang - Lumajang melalui Poncokusumo dan kawasan TNBTS ditutup total. Api sudah mulai mendekati kawasan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Bahkan dari beberapa video yang beredar api berada di bukit di bawah kafe Bromo Hillside yang ada di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Informasi yang diterima, hujan masih mengguyur pada Kamis (14/9/2023) bahkan kabut pun turun sehingga jarak pandang juga terbatas. Hujan deras yang mengguyur ini api membuat kawasan Gunung Bromo kemungkinan besar padam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, cuaca buruk memang membuat pemantauan titik api dan pemadaman di udara tidak dilaksanakan. Namun secara kasat mata dari pengamatan terakhir Rabu petang kemarin api di kawasan Jemplang, Malang memang sudah padam.
"Hari ini cuaca buruk kabut, sempat hujan," ucap Sadono Irawan saat dikonfirmasi, Kamis (14/9/2023).
Ia berharap turunnya hujan membuat kebakaran di kawasan Gunung Bromo padam. Apalagi hujan juga masih turun di Kamis pagi (14/9/2023). "Semoga bisa padam karena hujan turun," ungkapnya.
Sebelumnya dikatakan Sadono, dua helikopter sempat dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan Bukit Keciri, Bukit Pentongan, Gunung Watangan. "Rabu kemarin dua helikopter kita libatkan, total ada 33 kali water bombing," katanya
Sebelumnya diberitakan, kawasan Wisata Gunung Bromo kembali ditutup total sejak Rabu malam (7/9/2023) kemarin pukul 22.00 WIB, pasca ada kebakaran di lahan Bukit Teletubbies pada Blok Savana Bukit Watangan. Diduga kebakaran akibat adanya aktivitas wisatawan yang menyalakan flare saat foto prewedding di kawasan Bukit Teletubbies.
Kejadian ini terekam ponsel oleh warga sekitar melalui sebuah video berdurasi 41 detik. Video ini beredar viral di media sosial. Pada video tersebut tampak sejumlah laki-laki dan satu perempuan berpakaian putih, membawa peralatan untuk pemotretan.
Mereka membawa tripod dan kamera serta tengah berjalan santai padahal di belakangnya terlihat api makin besar. Para wisatawan itu tampak terlihat santai usai api menyambar dan membakar lahan di belakang tepat tulisan Bukit Teletubbies.
Akibat kejadian itu, satu manajer EO prewedding berinisial AW ditetapkan sebagai tersangka. Dirinya dikenakan Pasal Pasal 50 Ayat 3 Huruf d juncto Pasal 78 ayat 4 Undang-Undang nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan. Selain itu, ada sangkaan Pasal 188 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 1.500.000.000.
Akibat kebakaran ini, jalur Malang - Lumajang melalui Poncokusumo dan kawasan TNBTS ditutup total. Api sudah mulai mendekati kawasan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Bahkan dari beberapa video yang beredar api berada di bukit di bawah kafe Bromo Hillside yang ada di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang.
(hri)