Bansos Beras Disalurkan ke 3 Kabupaten di Jabar, Yerry Tawalujan: Jokowi Peduli Rakyat!

Sabtu, 09 September 2023 - 10:11 WIB
loading...
Bansos Beras Disalurkan ke 3 Kabupaten di Jabar, Yerry Tawalujan: Jokowi Peduli Rakyat!
Juru Bicara Nasional Partai Perindo Yerry Tawalujan. Foto/SINDOnews
A A A
CIREBON - Juru Bicara Nasional Partai Perindo Yerry Tawalujan menyambut baik rencana Pemerintah yang segera menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) pangan berupa beras kepada masyarakat tak mampu.

Bansos tahap awal didistribusikan Kantor Cabang Bulog Cirebon berjumlah sebanyak 18.000 ton beras kualitas medium di 3 Kabupaten akan disalurkan ke 3 wilayah di Provinsi Jawa Barat, yaitu Cirebon, Majalengka, dan Kuningan.

”Pemerintahan Jokowi bekerja cepat menanggulangi dampak kemarau panjang yang berakibat naiknya harga beras. Bansos pangan ini layak diapresiasi karena langsung menjawab kebutuhan rakyat. Ini bentuk komitmen Jokowi yang peduli rakyat,” jelas Yerry.



Seperti diberitakan, Bansos beras dengan kemasan 10 kg akan dibagikan kepada 613.000 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang penyalurannya dilakukan selama 3 bulan sepanjang September, Oktober, dan November 2023.

”Ini tentu tahap awal yang dimulai di Jawa Barat. Karena rencananya pemerintah akan menyalurkan Bansos beras untuk 2,1 juta keluarga,” ucapnya.

”Kami tentu mengharapkan penyalurannya dilakukan secara merata di berbagai wilayah dengan dampak kekeringan terparah,” tambah pria -- yang akan maju sebagai Bacaleg DPR RI dari Dapil Sulawesi Utara itu.



Kepala Kantor Cabang Bulog Cirebon Imam Firdaus Jamal, mengatakan Bansos beras ini untuk menekan kenaikan harga beras di pasaran. Kantor Cabang Bulog Cirebon mengalokasikan 18.000 ton beras untuk dibagikan selama 3 bulan ke depan.

Atas hal tersebut, Yerry mengusulkan agar Kantor-kantor Cabang Bulog di daerah lain difungsikan juga untuk menyalurkan bansos beras ke daerah yang paling membutuhkan.

”Kami mengingatkan pemerintah khususnya Badan Pangan Nasional dan Bulog yang menjalankan Bansos ini agar prioritasnya tidak dibuat berdasarkan daerah dengan total jumlah terbanyak. Tetapi berdasarkan wilayah paling parah terdampak kekeringan,” pungkas Yerry.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4069 seconds (0.1#10.140)